Potensi Sumber Daya Laut Belum Tergarap
JAKARTA, KOMPAS — Indonesia memiliki potensi kekayaan laut nomor tiga terbesar di dunia. Namun, pemanfaatan sumber daya laut di perairan Nusantara itu masih minim. Hal tersebut mencerminkan kemampuan pengelolaan laut yang rendah. "Kemakmuran dan masa depan bangsa Indonesia ditentukan cara kita mengelola samudra," ucap Menteri Riset, Teknologi, dan Pendidikan Tinggi Mohammad Nasir pada peluncuran produk inovasi teknologi maritim, Selasa (25/4), di Jakarta.Menurut Nasir, kemandirian pembuatan kapal dan pembangunan infrastruktur maritim perlu dirintis lewat riset dan pengembangan teknologi kemaritiman. Itu bertujuan mendukung pembangunan tol laut dan pencapaian visi Indonesia sebagai poros maritim dunia yang digagas Presiden Joko Widodo. Tol laut perlu dibangun, mengingat luas wilayah maritim Indonesia mencapai 3,1 juta kilometer persegi, mencakup 80 persen dari semua area Indonesia. Dengan panjang garis pantai 99.093 kilometer dan lebih dari 17.500 pulau, potensi kekayaan laut Indonesia tinggi. Rencana Pembangunan Jangka Panjang sampai 2025 mencantumkan pengelolaan laut bagi kedaulatan dan kemakmuran serta membangun ekonomi kelautan. Caranya, memanfaatkan sumber daya laut berkelanjutan, mandiri, dan terpadu.Menurut Direktur Jenderal Penguatan Inovasi Kemristek dan Dikti Jumain Appe, inovasi teknologi maritim dikembangkan melalui program insentif, diikuti lembaga riset dan perguruan tinggi. Pada Peringatan Hari Kebangkitan Teknologi Nasional Ke-22, prototipe kapal pelat datar hasil rancang bangun peneliti dari Fakultas Teknik Universitas Indonesia akan diluncurkan. Kapal itu akan dibangun di galangan kapal di Makassar. (YUN)