logo Kompas.id
Ilmu Pengetahuan & TeknologiSiklon Picu Gelombang Tinggi
Iklan

Siklon Picu Gelombang Tinggi

Oleh
· 3 menit baca

JAKARTA, KOMPAS — Siklon tropis Frances, yang terbentuk di Laut Arafuru pada Kamis (27/4) sore, mulai menguat pada Jumat (28/4) sore. Siklon ini juga melebarkan radius pusarannya. Dari pantauan Satelit Hinawari, sebagian pusaran itu berada di atas Pulau Timor, Nusa Tenggara Timur, dan memicu gelombang setinggi 6 meter di Laut Timor. Air laut pun naik ke daratan dan menggenangi wilayah Desa Kolbano, Kotolin, dan Bokong di Kabupaten Timor Tengah Selatan. Berdasarkan informasi yang diterima Kompas dari Bupati Timor Tengah Selatan Paul Mella, air menggenangi tiga desa itu sekitar 20 menit.Berdasarkan data Badan Meteorologi, Klimatologi, dan Geofisika (BMKG), siklon tersebut juga memicu gelombang tinggi berkisar 1,25-2,5 meter di perairan selatan Pulau Sawu, Samudra Hindia bagian barat Sumatera hingga selatan Nusa Tenggara Barat, perairan Kepulauan Tanimar, Aru, serta Arafuru bagian tengah dan timur. Gelombang dengan ketinggian 2,5-4 meter berpotensi terjadi di perairan selatan Kupang, Laut Arafuru bagian barat, dan Samudra Hindia sebelah selatan NTT."Pusat pusaran siklon berada di Laut Timor yang lebih dekat ke Australia, tetapi karena skala pusarannya yang besar, tepian pusarannya sampai di Pulau Timor," kata peneliti cuaca dan iklim ekstrem BMKG Siswanto, di Jakarta.Karakter pergerakan siklon tropis, sebagaimana lazimnya, bergerak menjauhi wilayah tropis. Dengan penguatan intensitas siklon ini, kata Siswanto, sebagian besar Pulau Timor, terutama sisi selatan, berpotensi terdampak hujan dengan intensitas tinggi, selain dampak angin kencang dan gelombang tinggi. Siswanto mengatakan, berdasarkan laporan dari Stasiun BMKG Eltari, Kupang, terjadi hujan ringan. "Dari pantauan satelit di sekitar pusat siklon, intensitas hujan mencapai 200 mililiter per hari. Namun, hujan lebat ini jatuh di sekitar laut," ujarnya.Namun, embusan angin bisa mencapai lebih dari 40 knot. Meningkatnya kecepatan angin meningkatkan status topan tropis Frances naik dari siklon kategori 2 menjadi kategori 3. Badan Otoritas Cuaca Australia (BoM) menyebutkan, siklon kategori 3 digolongkan sebagai jenis yang merusak. Kecepatan siklon jika terjadi di daratan bisa mencapai 165-224 kilometer per jam. "Beruntung siklon ini melintas di lautan," ucap Siswanto. Deputi Bidang Meteorologi BMKG Yunus S Swarinoto mengatakan, siklon tropis ini memicu terjadi hujan dengan intensitas ringan hingga sedang di NTT bagian selatan dan Maluku bagian selatan. Hujan di NTT itu termasuk anomali karena sejak bulan ini daerah itu memasuki musim kemarau.Pada Sabtu (29/4), siklon diperkirakan akan berada sekitar 265 kilometer sebelah selatan Kota Kupang, NTT, dan bergerak ke barat daya. "Analisis pada Jumat, posisi siklon tropis Frances di Laut Timor, sekitar 325 kilometer sebelah timur-tenggara Kupang, dan bergerak ke arah barat daya," kata Kepala Bidang Humas BMKG Hary Tirto Djatmiko, di Jakarta.Pusaran anginSelain keberadaan siklon tropis Frances ini, menurut Siswanto, saat ini juga ada pusaran angin di barat Lampung dan berpotensi menjadi badai tropis dalam dua hari ke depan. Dampaknya bisa memicu intensitas hujan dan gelombang tinggi di sekitar Sumatera dan Jawa bagian selatan.Menurut kajian Siswanto, kondisi cuaca secara global saat ini makin dinamis seiring dengan terjadinya pemanasan global. Salah satu indikasinya adalah ada tren makin sering terjadi siklon tropis, terutama di wilayah Samudra Hindia. Dengan menganalisis data kejadian pada 1960 hingga 2010, diketahui ada tren siklon tropis kategori 3 di Samudra Hindia bagian selatan meningkat secara signifikan, baik jumlah maupun durasi hidupnya. Rata-rata terjadi penambahan frekuensi satu siklon tropis per 10 tahun. Sementara durasi hidupnya bertambah dua hari per 10 tahun atau 5 jam per tahun.Dalam April ini saja, sebelumnya, terbentuk siklon tropis Ernie di Samudra Hindia di selatan Cilacap pada Jumat (7/4). Adapun pada Maret terbentuk siklon tropis Caleb di Samudra Hindia, sebelah selatan Lampung pada Kamis (23/3). (AIK/kor)

Editor:
Bagikan
Logo Kompas
Logo iosLogo android
Kantor Redaksi
Menara Kompas Lantai 5, Jalan Palmerah Selatan 21, Jakarta Pusat, DKI Jakarta, Indonesia, 10270.
+6221 5347 710
+6221 5347 720
+6221 5347 730
+6221 530 2200
Kantor Iklan
Menara Kompas Lantai 2, Jalan Palmerah Selatan 21, Jakarta Pusat, DKI Jakarta, Indonesia, 10270.
+6221 8062 6699
Layanan Pelanggan
Kompas Kring
+6221 2567 6000