logo Kompas.id
Ilmu Pengetahuan & TeknologiKetika Topan Tropis Menguat...
Iklan

Ketika Topan Tropis Menguat dan Mendekat

Oleh
ahmad arif
· 5 menit baca

Seperti namanya, siklon tropis tumbuh di perairan tropis yang memiliki suhu hangat. Namun, umumnya pusaran angin ini bergerak menjauhi khatulistiwa sehingga Indonesia relatif aman dari terjangannya. Namun, Jumat (28/4), siklon tropis Frances menguat dan sempat bergerak mendekati Pulau Timor, Nusa Tenggara Timur. Siklon tropis Frances awalnya terbentuk di Laut Arafuru, sekitar 340 kilometer Kupang, Nusa Tenggara Timur, Kamis (27/4) pukul 15.00 WIB. Tekanan minimum di pusat sistem 997 hPa dengan kecepatan angin maksimum 35 knot (63 kilometer per jam). Siklon ini lalu bergerak ke barat daya menuju Laut Timor dengan kecepatan 14 km per jam.Menurut Kepala Bidang Prediksi dan Peringatan Dini Badan Meteorologi, Klimatologi, dan Geofisika (BMKG) Ramlan, setelah menjauh dari daratan Pulau Timor, berjarak 515 km dari Kupang, tiba-tiba Jumat (28/4) sore, siklon itu membesar dan mendekati khatulistiwa. Jarak pusat siklon ini dengan Kupang hanya sekitar 260 km, tapi tepian pusaran mencapai daratan.Rekaman dari citra satelit Himawari 8, pukul 13.00 WIB, menunjukkan tepian pusaran angin menutupi sebagian Pulau Timor. Foto diambil Zulkarnain, petugas BMKG di Bandara El Tari, Kupang, merekam pusaran awan hitam.Gelombang sampai 6 meter terjadi di Laut Timor. Air laut naik ke darat, menggenangi Desa Kolbano, Kotolin, dan Bokong, di Kabupaten Timor Tengah Selatan. Ratusan warga mengungsi. Mengutip Kompas.com, gelombang merusak penahan ombak di Dermaga Kolbano. "Gelombang ini disebut storm surge (gelombang badai)," kata Siwanto, peneliti cuaca dan iklim ekstrem BMKG. Efek pusaran badai menyedot muka air laut dan menambah tinggi gelombang di pusat pusarannya. Dampaknya, tercipta alun dengan panjang gelombang lebih besar dengan periode kecil. "Alun merambatkan energi ke seluruh penjuru dari pusaran. Jika dekat pantai, gelombang tinggi masuk darat memicu gelombang rob," ujarnya.Meski tak dilalui langsung pusat siklon, mendekatnya siklon tropis Frances ke daratan Timor termasuk langka. Indonesia yang ada di sekitar garis khatulistiwa termasuk area yang tak dilalui lintasan siklon tropis. Siklon tropis dikenal sebagai typhoon atau topan jika terbentuk di Samudra Pasifik barat, siklon atau cyclone jika terbentuk di sekitar India atau Australia, dan hurricane jika ada di Samudra Atlantik, ini punya karakter bergerak ke area dengan garis lintang lebih tinggi. Negara langganan terdampak siklon tropis di Asia ialah Filipina, Taiwan, dan Jepang.Perubahan karakterBerdasarkan data Pusat Siklon Tropis Jakarta-BMKG, syarat terbentuk siklon tropis ialah suhu permukaan laut minimal 26,5 derajat celsius hingga kedalaman 60 meter. Kondisi atmosfer tak stabil memungkinkan terbentuk awan kumulonimbus. Awan ini, yang termasuk awan guntur, dan penanda area konvektif kuat biasanya menandai pembentukan siklon tropis. Syarat lainnya, pusaran angin yang dimensinya mencapai ratusan kilometer ini umumnya terbentuk pada jarak minimum 500 km dari khatulistiwa. Meski demikian, sejumlah kejadian belakangan ini menunjukkan, siklon tropis terbentuk dan melintas dekat perairan Indonesia.Sebagai contoh, siklon tropis Rosie (2008) terbentuk di barat Banten, siklon tropis Kirrily terbentuk di sekitar Kepulauan Kei. Siklon tropis Inigo, yang saat masih berupa bibit siklon melintasi Nusa Tenggara dan badai tropis Vamei (2001), diklaim badai tropis terbentuk terdekat dengan khatulistiwa, sekitar semenanjung Malaka.Dalam catatan sejarah, selain rob menerjang Kabupaten Timor Tengah Selatan, Indonesia pernah terdampak langsung siklon tropis Kirrily di perairan Kepulauan Kei, Maluku, 27 April 2009. Kirrily memicu hujan lebat dan storm surge. Puluhan rumah rusak dan terendam, jalan rusak, dan gelombang tinggi terjadi.Selebihnya, siklon tropis-atau jika kekuatannya belum signifikan dinamai badai tropis-lebih banyak membawa pengaruh tak langsung berupa cuaca ekstrem di Indonesia. Namun, kajian terbaru menunjukkan, kekuatan dan durasi siklon tropis global menguat. Akhir Januari sampai awal Februari 2012, siklon tropis Iggy di Samudra Hindia memicu angin kencang di Banten, Kepulauan Seribu, dan pesisir selatan Kalimantan. Itu menunjukkan kuatnya ekor siklon itu. Dari data 1960-2010, Siswanto menyimpulkan, tren pembentukan siklon tropis kategori 3 di Samudra Hindia bagian selatan naik signifikan, jumlah dan durasi hidup. Siklon tropis kategori 3 ini kuat dan merusak. Ada kenaikan frekuensi kejadian, bertambah satu siklon tropis per 10 tahun. Durasi hidupnya bertambah dua hari per 10 tahun atau 5 jam per tahun. "Badai tropis di Samudra Hindia bagian selatan kebanyakan bermetamorfosis jadi badai yang menguat intensitasnya," ujarnya.Penguatan siklon tropis di Samudra Hindia bagian selatan berdampak tak langsung kian dirasakan di Indonesia. Pada 21 Desember 2016, siklon tropis Yvette di Samudra Hindia memicu hujan ekstrem hingga banjir besar di Kota Bima, Nusa Tenggara Barat, dengan curah hujan 208 milimeter per hari, tertinggi dalam sejarah.Samudra Hindia selatan kerap jadi pusat pembentukan siklon tropis di selatan Lampung. Itu diduga terkait massa air dari Samudra Pasifik ke Samudra Hindia disebut "arlindo".Ekspedisi Indonesia Program Initiative on Maritime Observation and Analysis (Indonesia Prima), diikuti Siswanto, di Samudra Hindia awal bulan ini, menemukan arlindo menerobos masuk dari Samudra Pasifik ke Samudra Hindia melalui Selat Makassar, lalu ke Selat Lombok, Ombai, dan Laut Timor. Siswanto belum memastikan perubahan karakter siklon tropis terkait perubahan iklim. Secara global, menurut Organisasi Meteorologi Dunia, 2016 sebagai tahun terpanas. Suhu atmosfer Bumi setahun naik 1,1 derajat celsius dibanding sebelum Revolusi Industri 1850-1899. Kenaikan rata-rata suhu perairan laut 0,76 derajat celsius dibanding 30 tahun lalu. Di Indonesia, kenaikan suhu laut per tahun 0,01-0,02 derajat celsius. Itu memicu perubahan cuaca, termasuk karakter siklon tropis, sehingga menuntut perubahan strategi mitigasi.

Editor:
Bagikan
Logo Kompas
Logo iosLogo android
Kantor Redaksi
Menara Kompas Lantai 5, Jalan Palmerah Selatan 21, Jakarta Pusat, DKI Jakarta, Indonesia, 10270.
+6221 5347 710
+6221 5347 720
+6221 5347 730
+6221 530 2200
Kantor Iklan
Menara Kompas Lantai 2, Jalan Palmerah Selatan 21, Jakarta Pusat, DKI Jakarta, Indonesia, 10270.
+6221 8062 6699
Layanan Pelanggan
Kompas Kring
+6221 2567 6000