logo Kompas.id
Ilmu Pengetahuan & TeknologiStres Bisa Perburuk Kondisi...
Iklan

Stres Bisa Perburuk Kondisi Pengidap Lupus

Oleh
· 2 menit baca

BANDUNG, KOMPAS — Pengidap lupus membutuhkan dukungan keluarga untuk menjaga pola hidup sehat dan menjalani terapi. Itu perlu disertai sosialisasi informasi tentang lupus yang gencar agar pengidap penyakit itu tak ketakutan berlebihan yang memicu stres sehingga memperburuk kondisi pengidap. Hal itu terungkap dalam peringatan Hari Lupus Sedunia 2017 yang digelar Syamsi Dhuha Foundation, di Bandung, Jawa Barat, Sabtu (6/5). SDF merupakan organisasi nirlaba yang peduli terhadap lupus. "Pasien harus memahami apa yang ada dalam dirinya. Jangan sampai ketakutan berlebihan yang memicu stres dan memperburuk keadaannya. Peran keluarga dan layanan kesehatan membantu pasien menjalani hidup lebih baik selanjutnya," kata Ketua SDF Dian Syarief.Lupus merupakan satu dari sekitar 150 penyakit otoimun, atau terkait kekebalan tubuh. Penyakit ini merupakan kondisi abnormal sistem kekebalan tubuh, di mana kekebalan tubuh menyerang sel-sel sehat tubuh. Sekitar 80 persen pengidap penyakit otoimun adalah perempuan dan anak.Kini diperkirakan ada 5 juta pengidap lupus di dunia dengan 100.000 kasus baru per tahun. Di Indonesia, jumlah pengidap lupus sekitar 400.000 orang, 3.000 orang di antaranya ada di Jabar.Dian yang juga pengidap lupus menuturkan, ia didiagnosis terkena lupus tahun 1999. Dukungan keluarga membuatnya lebih kuat berjuang mengendalikan penyakit itu dengan pengobatan. "Dukungan itu membuat saya makin kuat. Setelah belasan tahun mengonsumsi berbagai jenis obat, saya tak terdampak lupus sejak tahun lalu," ucapnya.Tak mudah putus asaSelain kesiapan diri dan dukungan keluarga, pengidap lupus sebaiknya tak cepat putus asa. Cara tepat menekan efek lupus dan mengurangi konsumsi obat ialah menjaga pola hidup sehat dan berolahraga. Contohnya, senam lupus teratur untuk melatih pernapasan dan peregangan demi melemaskan persendian."Namun, semangat dan kemauan itu harus didukung layanan kesehatan. Peran dokter yang komunikatif amat dibutuhkan. Dengan banyak informasi yang benar, pengidap lupus akan makin paham dengan kondisi yang ia alami," kata Dian.Laniyati Hamijoyo, dokter ahli reumatologi di RS Hasan Sadikin, Bandung, menambahkan, lupus dianggap sebagai penyakit mengerikan karena bisa menyebabkan kematian. Saat beragam informasi didapat, dampak buruk pada penderitanya bisa ditekan. "Mereka jangan ditakut-takuti soal penyakitnya. Dengan berpikir positif, banyak pasien mengendalikannya dan mengurangi konsumsi obat," ujarnya. (TAM)

Editor:
Bagikan
Logo Kompas
Logo iosLogo android
Kantor Redaksi
Menara Kompas Lantai 5, Jalan Palmerah Selatan 21, Jakarta Pusat, DKI Jakarta, Indonesia, 10270.
+6221 5347 710
+6221 5347 720
+6221 5347 730
+6221 530 2200
Kantor Iklan
Menara Kompas Lantai 2, Jalan Palmerah Selatan 21, Jakarta Pusat, DKI Jakarta, Indonesia, 10270.
+6221 8062 6699
Layanan Pelanggan
Kompas Kring
+6221 2567 6000