Stigma publik terhadap dunia teknologi informasi atau TI kerap membuat orang awam enggan menyentuhnya. Kerumitan coding, penggunaan bahasa dan istilah-istilah TI yang sulit dipahami, serta anggapan bahwa orang-orang di dunia TI termasuk kaum ”nerdy” membentuk stigma tersebut semakin kuat di tengah masyarakat. Di sisi lain, tanpa dimungkiri kemajuan TI di era serba digital seperti saat ini secara tidak langsung ”memaksa” setiap orang untuk mengikuti arusnya, atau tertinggal di belakang sama sekali.
Namun, fenomena tersebut ”dibantah” oleh sekitar 300 lulusan terbaik (domisili Jabodetabek) Indonesia Android Kejar (Kelompok Belajar) batch 3 term 1 2017. Indonesia Android Kejar adalah sebuah program inisiasi Google Developers untuk mendukung seluruh masyarakat Indonesia di bidang pengembangan aplikasi Android.
Seperti disebutkan dalam rilis dari Google, salah satu peserta itu adalah Febrianty Amirah (Febri), seorang manajer di bank nasional yang baru saja lulus level beginner pada program ini. Febri mengungkapkan alasannya ikut Indonesia Android Kejar sederhana: ia mulai masuk ”zona nyaman” di dunia perbankan-keuangan.
Pada praktiknya, program ini memanfaatkan platform kursus online Udacity untuk mengembangkan aplikasi seluler dengan membentuk kelompok-kelompok belajar di komunitas-komunitas lokal yang ada. Indonesia Android Kejar secara berkelanjutan akan terus dilangsungkan sebagai bentuk nyata komitmen Google dalam membantu Pemerintah Indonesia mempersiapkan 100.000 developer seluler hingga tahun 2020.
”Banking career itu memang bagus di awal jenjang karier saya. Di sisi lain, saya pribadi melihat potensi peluang kerja di dunia TI semakin baik. Sayang sekali jika program pelatihan gratis seperti Android Kejar ini dilewatkan begitu saja. Saya punya mimpi setelah berkeluarga nanti, saya bisa jadi full time mother and wife. Oleh karena itu, saya belajar pemrograman Android supaya setelah menikah saya bisa mengisi aktivitas dengan menjadi part-time developer/programmer yang pastinya lebih menjanjikan,” ujar Febri.
Dengan bekal nol di bidang TI, Febri mengaku kesulitan untuk memasang Android Studio di laptopnya pada sesi pertama kelompok belajar yang ia ikuti di saat perserta lainnya sudah banyak yang berhasil, bahkan sebelum sesi dimulai. Untuk level beginner, setiap peserta diwajibkan ikut dua sesi kelompok belajar sebelum mendapatkan proyek final: membuat aplikasi Android dengan kreasi masing-masing.
”Sampai akhirnya aplikasiku rampung, it feels like magic! Instal aplikasiku di smartphone, aku langsung pamer ke keluarga dan teman-teman kantor,” tambahnya dengan antusias.
Febri berhasil membuat sebuah aplikasi prototype online shopping untuk toko perlengkapan anjing peliharaan yang bernama Paw Store. Meski belum dengan tampilan sempurna, aplikasi ini sudah dapat dipasang dan digunakan oleh khalayak umum.
Selanjutnya pendaftaran Android Kejar term kedua batch ketiga telah dibuka sejak 25 Mei 2017 dan akan ditutup pada 25 Juni 2017. Sesi kelompok belajar term kedua akan dimulai pada akhir pekan minggu pertama bulan Juli mendatang. Jika Anda berminat atau ingin mengetahui informasi lebih lanjut mengenai Indonesia Android Kejar, dapat ditemukan di tautan g.co/dev/androidkejar. (*/RAY)
Editor:
Bagikan
Kantor Redaksi
Menara Kompas Lantai 5, Jalan Palmerah Selatan 21, Jakarta Pusat, DKI Jakarta, Indonesia, 10270.
Tlp.
+6221 5347 710
+6221 5347 720
+6221 5347 730
+6221 530 2200
Kantor Iklan
Menara Kompas Lantai 2, Jalan Palmerah Selatan 21, Jakarta Pusat, DKI Jakarta, Indonesia, 10270.