Empat Orangutan Segera Dipulangkan
JAKARTA, KOMPAS — Pemerintah Indonesia menyiapkan pemulangan empat orangutan yang ditangkap di Provinsi Songkla dan Patchburi, Thailand. Kerja sama dua negara itu diharapkan mempersempit ruang gerak kejahatan terhadap satwa dilindungi dalam jaringan antarnegara.Empat fauna dilindungi itu kini berada di Pusat Karantina Satwa Khao Pratubchang Ratchbury. "Langkah ini untuk memerangi kejahatan transnasional yang mengancam kekayaan hayati Indonesia. Ini komitmen pemerintah," kata Rasio Ridho Sani, Direktur Jenderal Penegakan Hukum Kementerian Lingkungan Hidup dan Kehutanan, Minggu (9/7), di Jakarta.Pekan lalu, ia bersama Direktur Konservasi Keanekaragaman Hayati Ditjen Konservasi Sumber Daya Alam dan Ekosistem Bambang Dahono Aji mengikuti Pertemuan Antarnegara Asia-Afrika dalam Penanganan Perdagangan Ilegal Satwa Liar Dilindungi, di Bangkok, Thailand. Selain itu, Ridho dan Konselor Politik Kedutaan Besar Indonesia di Bangkok Abdullah Zulkifli juga melihat kondisi orangutan. Meski tampak sehat, pemerintah akan memeriksa kesehatan empat orangutan itu sebelum dipulangkan ke Indonesia. Sejumlah orangutan itu akan menjalani karantina di Indonesia untuk memulihkan perilaku dan kehidupan liarnya. Menurut Bambang Dahono, pemulangan empat orangutan itu dipersiapkan dan belum dipastikan waktunya. Peneliti orangutan dari Universitas Mulawarman, Samarinda, Yaya Rayadin, Jumat (7/7), menyatakan, 10 tahun terakhir, orangutan Kalimantan subspesies Pongo pygmaeus morio cenderung bergerak di permukaan tanah. Seharusnya orangutan bergerak di pohon. Ini menyebabkan orangutan lebih kerap bertemu predator seperti beruang madu dan macan. Tiga tahun terakhir, Yaya dan tim memasang 30 kamera (camera trap) secara berkala di habitat orangutan morio. "Orangutan lebih sering tertangkap kamera," ujarnya. (ICH/PRA)
