logo Kompas.id
Ilmu Pengetahuan & TeknologiBersama Menolak Kabar Palsu
Iklan

Bersama Menolak Kabar Palsu

Oleh
· 6 menit baca
Media sosial  menjadi lahan yang subur untuk penyebarluasan berita bohong melalui fitur berbagi sehingga menyebar dalam waktu singkat, Senin (17/7). Selain itu, layanan perpesanan juga menjadi salah satu sarana diseminasi kabar bohong di Indonesia dan negara lainnya.
Kompas/Didit Putra Erlangga Rahardjo

Media sosial menjadi lahan yang subur untuk penyebarluasan berita bohong melalui fitur berbagi sehingga menyebar dalam waktu singkat, Senin (17/7). Selain itu, layanan perpesanan juga menjadi salah satu sarana diseminasi kabar bohong di Indonesia dan negara lainnya.

Pria yang menjadi inisiator kelompok Masyarakat Anti Fitnah Indonesia (Mafindo) ini mengungkapkan, kabar bohong pun bisa merenggut nyawa seseorang. Dia mencontohkan kasus orang meninggal setelah serangan stroke karena terlambat dibawa ke rumah sakit gara-gara ada yang mengikuti instruksi yang didapatkan dari media sosial.

Bukannya segera membawa ke rumah sakit agar segera dirawat, teman-temannya justru mengikuti metode yang dibaca dari media sosial berupa tusukan-tusukan jarum di ujung jari. Dalam pesan berantai yang pernah marak, metode ini diklaim bisa membantu menurunkan tekanan darah sehingga bisa meredakan atau menyelamatkan rekan yang terkena serangan stroke.

Editor:
Bagikan
Logo Kompas
Logo iosLogo android
Kantor Redaksi
Menara Kompas Lantai 5, Jalan Palmerah Selatan 21, Jakarta Pusat, DKI Jakarta, Indonesia, 10270.
+6221 5347 710
+6221 5347 720
+6221 5347 730
+6221 530 2200
Kantor Iklan
Menara Kompas Lantai 2, Jalan Palmerah Selatan 21, Jakarta Pusat, DKI Jakarta, Indonesia, 10270.
+6221 8062 6699
Layanan Pelanggan
Kompas Kring
+6221 2567 6000