logo Kompas.id
Ilmu Pengetahuan & TeknologiVaksin Campak-Rubella...
Iklan

Vaksin Campak-Rubella Diintroduksi

Oleh
· 2 menit baca

JAKARTA, KOMPASKementerian Kesehatan pada Agustus-September 2017 mulai memberikan imunisasi campak-rubella kepada anak berusia 9 bulan hingga 15 tahun gratis secara bertahap. Harapannya, Indonesia bisa mengeliminasi penyakit campak dan rubela pada 2020. Pemberian vaksin measles (campak)-rubella (MR) ini dibagi dalam dua fase. Fase pertama dilakukan pada Agustus-September 2017 dengan sasaran 35 juta anak di Pulau Jawa. Fase kedua pada Agustus-September tahun 2018 dengan sasaran anak di Pulau Sumatera, Kalimantan, Sulawesi, Bali, Nusa Tenggara, Maluku, dan Papua.Pada Agustus, imunisasi dilakukan kepada siswa pendidikan anak usia dini (PAUD) hingga sekolah menengah atas (SMA). Pada September, imunisasi dilakukan di posyandu, puskesmas, dan puskesmas pembantu untuk bayi dan anak yang belum dan tidak bersekolah."Pemberian vaksin MR ini wajib dan vaksin MR ini juga halal," kata Direktur Jenderal Pencegahan dan Pengendalian Penyakit Kemenkes Mohamad Subuh, pada kampanye dan introduksi imunisasi MR, di Jakarta, Rabu (19/7), Sekretaris Satgas Imunisasi Ikatan Dokter Anak Indonesia (IDAI) Hindra Irawan Satari mengatakan, vaksin MR bukanlah vaksin baru. Selama ini vaksin ini sudah ada di Indonesia, tetapi diberikan terpisah. Vaksin MR menggabungkan dua vaksin dalam satu vaksin. Agar terbentuk kekebalan kelompok, maka cakupan imunisasi harus tinggi. Sekretaris Komisi Fatwa Majelis Ulama Indonesia (MUI) Asrorun Niám Sholeh menuturkan, imunisasi merupakan bagian dari usaha manusia mencegah terjadinya penyakit. Campak dan rubella disebabkan oleh virus dan menular melalui saluran napas. Campak dapat menyebabkan komplikasi yang serius, seperti diare berat, radang paru, radang otak, kebutaan, bahkan kematian. Adapun rubella atau campak jerman umumnya berupa penyakit ringan pada anak dengan gejala demam dan ruam ringan. Sebagian rubella justru tidak bergejala. Namun, infeksi rubella pada ibu hamil di trimester pertama dapat menyebabkan keguguran atau sindrom rubella kongenital pada bayi yang dilahirkan, misalnya retardasi mental. (ADH)

Editor:
Bagikan
Logo Kompas
Logo iosLogo android
Kantor Redaksi
Menara Kompas Lantai 5, Jalan Palmerah Selatan 21, Jakarta Pusat, DKI Jakarta, Indonesia, 10270.
+6221 5347 710
+6221 5347 720
+6221 5347 730
+6221 530 2200
Kantor Iklan
Menara Kompas Lantai 2, Jalan Palmerah Selatan 21, Jakarta Pusat, DKI Jakarta, Indonesia, 10270.
+6221 8062 6699
Layanan Pelanggan
Kompas Kring
+6221 2567 6000