logo Kompas.id
Ilmu Pengetahuan & TeknologiFasilitas Minim, Angka...
Iklan

Fasilitas Minim, Angka Kematian Ibu Masih Tinggi

Oleh
· 2 menit baca

JAKARTA, KOMPAS — Angka kematian ibu dan bayi di Tanah Air tinggi meski terjadi penurunan beberapa tahun terakhir. Itu terjadi karena fasilitas kesehatan dan tenaga medis belum memadai. Untuk itu, peran bidan sebagai ujung tombak pelayanan kesehatan perlu ditingkatkan. Menteri Kesehatan Nila F Moeloek mengungkapkan hal itu, pada peringatan Hari Bidan Internasional 2017 dan ulang tahun ke-66 Ikatan Bidan Indonesia (IBI), di Jakarta, Rabu (19/7). Sebagai organisasi besar, IBI diminta memperkuat diri guna meningkatkan layanan kesehatan. Mengutip data Kementerian Kesehatan, pada 2015 angka kematian ibu (AKI) 4.809 orang. Tahun berikutnya turun menjadi 4.340 orang atau setara 305 per 100.000 kelahiran. Padahal, Tujuan Pembangunan Berkelanjutan (SDGs) menargetkan AKI 70 per 100.000 kelahiran. Sementara angka kematian bayi pada 2015 sebanyak 22.267 bayi, turun menjadi 17.037 bayi pada 2016 atau 22 per 1.000 kelahiran hidup. "Pada era Jaminan Kesehatan Nasional, strategi harus diubah. Ini butuh kerja sama bidan dan tenaga kesehatan lainnya. Di beberapa provinsi, masih banyak kematian ibu dan anak," kata Nila.Penyebab utama kematian ibu adalah perdarahan dan infeksi. Adapun kematian bayi, terutama dipicu asfiksia, bayi berat lahir rendah, dan kelainan bawaan. "Ini bisa diantisipasi jika warga mulai sadar dan tenaga kesehatan giat mengunjungi masyarakat," ujarnya. Namun, fasilitas kesehatan dan tenaga kesehatan belum memadai. "Kami mengutamakan kesehatan primer sebagai ujung tombak karena warga lebih dekat dengan puskesmas. Selain itu, program Nusantara Sehat membantu layanan kesehatan di daerah pelosok," ucap Nila.Di Kalimantan Tengah, misalnya, Dinas Kesehatan Kalteng menyebut, 28 puskesmas dari 197 puskesmas belum punya dokter. Dari 1.024 puskesmas pembantu, 80 persen tak punya tenaga kesehatan, perawat, dan bidan.Ketua Umum Pengurus Pusat IBI Emi Nurjasmi mengatakan, pihaknya berupaya meningkatkan kompetensi dan kemampuan anggotanya. "Dengan regulasi lebih baik dan kompetensi bidan terjaga, mutu layanan kesehatan perempuan, ibu, dan anak bisa meningkat," ujarnya. (IDO)

Editor:
Bagikan
Logo Kompas
Logo iosLogo android
Kantor Redaksi
Menara Kompas Lantai 5, Jalan Palmerah Selatan 21, Jakarta Pusat, DKI Jakarta, Indonesia, 10270.
+6221 5347 710
+6221 5347 720
+6221 5347 730
+6221 530 2200
Kantor Iklan
Menara Kompas Lantai 2, Jalan Palmerah Selatan 21, Jakarta Pusat, DKI Jakarta, Indonesia, 10270.
+6221 8062 6699
Layanan Pelanggan
Kompas Kring
+6221 2567 6000