logo Kompas.id
Ilmu Pengetahuan & TeknologiSindrom Rubella Bawaan Bisa...
Iklan

Sindrom Rubella Bawaan Bisa Dicegah

Oleh
· 3 menit baca

JAKARTA, KOMPAS — Beban sindrom rubella bawaan akibat infeksi rubella di Indonesia besar. Padahal, sindrom yang membahayakan ibu hamil ini bisa dicegah dengan imunisasi kombinasi campak-rubella pada kelompok usia dominan. Vaksin ini mulai diberikan gratis pada Agustus 2017.Direktur Surveilans dan Karantina Kesehatan Kementerian Kesehatan Elizabeth Jane Soepardi, Kamis (20/7), di Jakarta, mengatakan, virus rubella dan campak adalah dua virus yang hanya bisa hidup di tubuh manusia, tak bisa di hewan dan lingkungan. Dengan demikian, jika tubuh manusia telah kebal, maka kasus rubella bisa ditekan.Kekebalan tubuh terhadap virus campak dan rubella bisa diperoleh dengan imunisasi kombinasi measles (campak)-rubella (MR). Karena itu, pada Agustus-September 2017, pemerintah akan memberikan vaksin MR secara gratis kepada anak berusia 9 bulan hingga 15 tahun di Pulau Jawa. Imunisasi MR bagi kelompok anak yang sama di luar Jawa akan dilakukan pada AgustusSeptember 2018."Ketersediaan rantai dingin sebagai tempat menyimpan vaksin di fasilitas kesehatan di Jawa sudah mencukupi. Sementara di luar Jawa baru sekitar 92 persen fasilitas kesehatan yang memiliki sarana rantai dingin. Jumlah itu terus bertambah karena pengadaan masih berjalan," ujarnya.Klasifikasi klinisHasil surveilans yang dilakukan di sejumlah rumah sakit di Indonesia menunjukkan tingginya kejadian sindrom rubella kongenital (CRS). Data dari Komite Penasihat Ahli Imunisasi Nasional tahun 2015 menunjukkan, dari hasil surveilans di sejumlah RS pemerintah tahun 2015 terdapat 256 terduga CRS berdasarkan klasifikasi klinis dan pemeriksaan IgM antirubella.Di Surabaya, pada tahun 1993-2013 terdapat 93 pasien terduga CRS dan periode 2008-2013 di Yogyakarta ada 1.419 kasus terduga CRS. Data dari Komite Penasihat Ahli Imunisasi Nasional tahun 2015 menunjukkan, gambaran klinis CRS terbanyak ialah penyakit jantung bawaan (79,5 persen) dan ketulian (31,1 persen).Organisasi Kesehatan Dunia (WHO) merekomendasikan dua strategi untuk eliminasi rubella. Pertama, imunisasi rubella pada kelompok umur dominan yang terkena sesuai data epidemiologi sehingga bisa memberikan kekebalan kelompok pada perempuan usia subur. Kedua, introduksi vaksin rubella ke dalam vaksin campak monovalen yang ada secara simultan.Sekretaris Jenderal Pencegahan dan Pengendalian Penyakit Kemenkes Mohamad Subuh menambahkan, berdasarkan data epidemiologi, 77 persen kasus rubella tahun 2013-2015 terjadi pada anak berusia 9 bulan-15 tahun. Begitu juga dengan kasus campak yang pada periode sama 89 persen kasus terjadi pada anak berusia di bawah 15 tahun.Status imunisasiTerkait hal itu, vaksin MR diberikan kepada anak berusia 9 bulan-15 tahun tanpa mempertimbangkan status imunisasi sebelumnya. Anak yang sudah mendapat vaksin mumps (gondong)-measles (campak)-rubella (MMR), misalnya, tetap wajib diberikan vaksin MR. Sekretaris Satuan Tugas Imunisasi Ikatan Dokter Anak Indonesia Hindra Irawan Satari menjelaskan, campak dan rubella masih menjadi beban penyakit di dunia. Infeksi rubella pada ibu hamil akan berdampak buruk terhadap anak yang dilahirkannya kelak. Virus rubella melalui plasenta mencapai janin. Hal itu mengakibatkan anak yang dilahirkan bisa mengalami kecacatan serius dan permanen, retardasi mental, penyakit jantung bawaan, ataupun kebutaan. Karena itu, menurut WHO, pencegahan infeksi terhadap janin menjadi tujuan utama pelaksanaan imunisasi rubella. Imunisasi MR secara serentak diharapkan membentuk kekebalan lingkungan sehingga rantai penularan bisa putus. Untuk itu, cakupan imunisasi harus tinggi. Pemerintah menargetkan cakupan imunisasi MR bisa mencapai 95 persen. (ADH)

Editor:
Bagikan
Logo Kompas
Logo iosLogo android
Kantor Redaksi
Menara Kompas Lantai 5, Jalan Palmerah Selatan 21, Jakarta Pusat, DKI Jakarta, Indonesia, 10270.
+6221 5347 710
+6221 5347 720
+6221 5347 730
+6221 530 2200
Kantor Iklan
Menara Kompas Lantai 2, Jalan Palmerah Selatan 21, Jakarta Pusat, DKI Jakarta, Indonesia, 10270.
+6221 8062 6699
Layanan Pelanggan
Kompas Kring
+6221 2567 6000