Ramon Magsaysay untuk Abdon Nababan
JAKARTA, KOMPAS — Abdon Nababan (53), Sekjen Aliansi Masyarakat Adat Nusantara dua periode, 2007-2017, menerima penghargaan Ramon Magsaysay dari Filipina seperti diumumkan pada Kamis (27/7). Abdon dinilai berhasil mengangkat dan menyuarakan keberadaan dan hak-hak sipil masyarakat adat.Bagi Abdon, penghargaan tersebut merupakan pengakuan terhadap gerakan masyarakat adat sebagai perjuangan untuk kemanusiaan dan perdamaian. "Selama ini gerakan ini dipandang sebagai gerakan penyokong separatism (separatisme), antipembangunan, banyak teman dicap sebagai PKI, dan di daerah yang sensitif isu NKRI seperti Papua sampai dengan hari ini dituduh sebagai separatis atau penyokong separatism," ujar Abdon yang dihubungi di Jakarta. Dia mengatakan, penghargaan tersebut bukan semata-mata untuk dirinya. "Ini juga untuk ribuan, bahkan puluhan ribu orang yang memperjuangkan hak-hak masyarakat adat. Teman-teman saya yang berkeringat, berdarahdarah, dan dipandang aneh karena dianggap, kok, justru bicara hal-hal primitif," ujarnya. Sekjen AMAN periode 2017-2022, Rukka Sombolinggi, menilai, Abdon pantas mendapatkan penghargaan tersebut. "Memimpin organisasi sebesar AMAN melewati masa transisi untuk berubah dari strategi konfrontasi ke engagement (keterlibatan) hanya bisa dilakukan oleh seorang pemimpin yang visioner dan memiliki strategi yang kuat dalam melakukan perubahan, dan Abdon telah membuktikan kualitas kepemimpinannya," ujar Rukka melalui siaran pers AMAN. Abdon menjabat Wakil Ketua Dewan Aliansi AMAN mulai tahun ini. Dia juga menjadi anggota Panel Ahli Program Pembangunan Perserikatan Bangsa-Bangsa (UNDP) bidang keahlian masyarakat adat/lokal dalam penyusunan indeks tata kelola hutan dan gambut, panel ahli KPK, serta berbagai organisasi nasional dan internasional lainnya. (isw)
