JAKARTA, KOMPAS — Indonesia dan China menjalin kerja sama konservasi dengan mendatangkan sepasang giant panda ke Indonesia. Kerja sama konservasi tersebut merupakan salah satu upaya untuk mempererat hubungan diplomatik di antara kedua negara.
”Giant panda (Ailuropoda melanoeuca) adalah satwa endemik dan sangat terkenal di China,” kata Djati Witjaksono Hadi, Kepala Biro Hubungan Masyarakat Kementerian Lingkungan Hidup dan Kehutanan (KLHK), saat membuka konferensi pers terkait kedatangan sepasang giant panda tersebut ke Indonesia di Gedung Manggala Wanabakti, Senayan, Jakarta, Jumat (22/9).
Kerja sama konservasi giant panda telah diinisiasi sejak 2010 pada saat peringatan ke-60 hubungan diplomatik antara Indonesia dan China. Nota kesepahaman (MOU) antara Indonesia dan China, serta nota kerja sama bisnis antara PT Taman Safari Indonesia dan China Wildlife Conservation Association (CWCA) terkait konservasi giantpanda tersebut telah ditandatangani pada 1 Agustus di Guiyang, China. Sepasang giant panda itu didatangkan dengan menggunakan mekanisme peminjaman pengembangbiakan (breeding loan).
Sepasang giant panda yang akan datang ke Indonesia tersebut telah berumur sekitar tujuh tahun. Giant panda jantan bernama Cai Tao dan yang betina bernama Hu Chun. Mereka akan diterbangkan langsung dari Chengdu, China, dan tiba di Jakarta pada 28 September 2017. Selanjutnya, Cai Tao dan Hu Chun akan dikarantina di lembaga konservasi PT Taman Safari Indonesia I Cisarua, Bogor, Jawa Barat.
”Kami siap menyambut dua giant panda tersebut. Namun, untuk masyarakat umum harus bersabar sekitar satu bulan untuk bisa melihat dua giant panda tersebu, sebab mereka masih harus menjalani karantina,” kata Jansen Manansang, Direktur Taman Safari Indonesia seusai konferensi pers tersebut. (DD03)