logo Kompas.id
Ilmu Pengetahuan & TeknologiKerja Sama Internasional untuk...
Iklan

Kerja Sama Internasional untuk Riset Geosains

Oleh
· 2 menit baca

JAKARTA, KOMPAS — Lembaga Ilmu Pengetahuan Indonesia mengembangkan riset geosains demi mengungkap potensi bencana di dasar samudra. Lembaga itu bekerja sama dengan Institut de Physique du Globe de Paris, Earth Observatory of Singapore, dan Nanyang Technological University.Nugroho Dwi Ananto, peneliti pada Pusat Penelitian Geoteknologi LIPI, dalam seminar Eksplorasi Potensi dan Bahaya Maritim bersama Kapal Riset Marion Dufresne mengungkapkan hal itu di Kedutaan Besar Perancis, Jakarta, Minggu (24/9).Daryono, Kepala Bidang Informasi Gempa Bumi dan Peringatan Dini Tsunami Badan Meteorologi, Klimatologi, dan Geofisika, menegaskan, kerja sama itu tanpa biaya dan saling menguntungkan. Perancis bisa belajar geosains kelautan yang tak ada di negaranya, sedangkan Indonesia memanfaatkan teknologi Perancis untuk riset perairan Nusantara. "Kita punya kapal riset, tetapi hanya bisa dipakai di laut dangkal," katanya. Riset geosains Marine Investigation of the Rupture Anatomy of the 2012 Great Earthquake (MIRAGE) ialah riset geosains kelautan LIPI, IPGP, dan EOS untuk mengungkap potensi sumber daya dan sumber bencana alam di bawah dasar samudra. Itu dinilai penting karena Indonesia terletak pada zona tektonik aktif yang ditandai tumbukan antarlempeng kerak samudra dan kerak benua.Riset itu memasuki tahun kedua sejak pertama dimulai pada 2016 dengan kapal riset R/V Marion Dufresne, kapal riset terbesar dunia milik Perancis. "Kapal ini mampu memetakan dasar laut sampai titik paling dangkal," kata Florent Landreau, kapten kapal Marion Dufresne.Kapal riset Marion Dufresne berangkat untuk riset geosains kelautan 25 sampai 21 Oktober. Ketua tim peneliti, Helene Leau, mengatakan, setelah mengambil sampel di Samudra Hindia, data akan diteliti di Perancis. Hasilnya akan diumumkan setahun kemudian.Riset geosains kelautan itu dilakukan terkait gempa dasar laut di Samudra Hindia pada 2012 dengan kekuatan 8,6 skala Richter dan 8,3 skala Richter. Menurut BMKG, skala gempa terlalu besar untuk ukuran gempa dasar laut dan belum diketahui penyebab utamanya. Riset untuk menggali penyebab gempa itu. (DD03)

Editor:
Bagikan
Logo Kompas
Logo iosLogo android
Kantor Redaksi
Menara Kompas Lantai 5, Jalan Palmerah Selatan 21, Jakarta Pusat, DKI Jakarta, Indonesia, 10270.
+6221 5347 710
+6221 5347 720
+6221 5347 730
+6221 530 2200
Kantor Iklan
Menara Kompas Lantai 2, Jalan Palmerah Selatan 21, Jakarta Pusat, DKI Jakarta, Indonesia, 10270.
+6221 8062 6699
Layanan Pelanggan
Kompas Kring
+6221 2567 6000