logo Kompas.id
Ilmu Pengetahuan & TeknologiPanduan Praktik Klinis...
Iklan

Panduan Praktik Klinis Disiapkan

Oleh
· 3 menit baca

JAKARTA, KOMPAS — Sejumlah organisasi profesi kedokteran, sesuai dengan bidang spesialisasinya, menyiapkan panduan praktik klinis terapi sel punca untuk sejumlah penyakit. Panduan tersebut nantinya menjadi acuan dokter di rumah sakit dalam memberikan layanan terapi sel punca.Ketua Asosiasi Sel Punca Indonesia (ASPI) Ismail Hadisoebroto Dilogo, Kamis (12/10), di Jakarta, mengatakan, panduan praktik klinis (PPK) dibuat organisasi profesi dan diajukan kepada komite medik rumah sakit. Panduan praktik klinik sel punca ini akan menjadi acuan tata laksana terapi sel punca untuk penyakit tertentu di rumah sakit.Jika sudah ada PPK yang dibuat organisasi profesi, rumah sakit mana pun bisa memberikan layanan terapi sel punca. Syaratnya, rumah sakit bersangkutan harus memiliki kompetensi untuk menyediakan layanan itu, baik kompetensi sumber daya manusia, fasilitas, maupun alat penunjangnya.Penyusunan PPK dalam terapi sel punca tersebut bertujuan untuk memberikan pelayanan yang berkualitas. Tujuan lainnya adalah menghindari intervensi yang tidak perlu dan memberikan opsi terapi dengan risiko terkecil.Komite medikIsmail yang merupakan konsultan ortopedi itu mencontohkan, Perhimpunan Ahli Bedah Ortopedi Indonesia (PABOI) kini mengajukan sejumlah PPK pelayanan sel punca kepada komite medik RSCM. Beberapa panduan itu antara lain berupa PPK sel punca untuk gangguan tulang, pengapuran sendi (osteo artritis), dan cedera tulang belakang.Saat ini, belum semua rumah sakit diberi kewenangan untuk memberikan layanan terapi sel punca. Berdasarkan Keputusan Menteri Kesehatan Nomor 32 Tahun 2014, hanya ada 11 RS yang boleh memberikan layanan terapi sel punca.Sebelas rumah sakit itu adalah RS Umum Pusat Nasional Cipto Mangunkusumo (Jakarta), RS Umum Daerah Dr Soetomo (Surabaya), RS Jantung Harapan Kita (Jakarta), RS Kanker Dharmais (Jakarta), RSUP Persahabatan (Jakarta), dan RSUP Fatmawati (Jakarta). Sejumlah RS lainnya adalah RSUP Dr M Djamil (Padang), RSUP Dr Hasan Sadikin (Bandung), RSUP Dr Kariadi (Semarang), RSUP Dr Sardjito (Yogyakarta), dan RSUP Sanglah (Denpasar).Selain menyediakan layanan terapi, RSCM dan RSUD Dr Soetomo juga berperan sebagai pusat riset sel punca yang mengampu sembilan rumah sakit lain di sejumlah daerah di Indonesia.Sel punca (stem cell) adalah sel induk yang belum terdiferensiasi menjadi lebih dari 200 jenis sel matang di tubuh. Ada dua jenis sel punca, yakni sel punca dari tubuh pasien sendiri (autologous) dan sel punca dari orang lain (allogenic). Selain itu, ada pula sel punca pluripoten terinduksi (IPSC) yang masih dalam tahap pengembangan. Terapi dilakukan dengan menyuntikkan sel punca kepada pasien untuk memperbaiki organ atau jaringan tubuh yang rusak.Selama ini, layanan terapi sel punca di RSCM dibiayai dari dana hibah yang berasal dari dana tanggung jawab sosial perusahaan (CSR), rumah sakit, pemerintah, dan pasien sendiri. Biaya yang dikeluarkan pasien hanya biaya pengolahan sel punca.Biaya terapi sel punca selama ini berkisar Rp 0,6 sampai Rp 1,2 per sel yang disuntikkan. Kebutuhan sel yang disuntikkan ke dalam tubuh beragam, 1 juta hingga 2 juta per kilogram berat badan. "Terapi sel punca mahal dan selama ini tidak ada sponsornya," kata Cosphiadi Irawan, anggota pengembangan Tim Sel Punca Fakultas Kedokteran Universitas Indonesia-RSCM.Cosphiadi menambahkan, ke depan RSCM bertekad terus mengembangkan terapi sel punca dan menjadi pusat produksi sel punca untuk membantu rumah sakit lain. Namun, hal itu membutuhkan dana yang tidak sedikit. (ADH)

Editor:
Bagikan
Logo Kompas
Logo iosLogo android
Kantor Redaksi
Menara Kompas Lantai 5, Jalan Palmerah Selatan 21, Jakarta Pusat, DKI Jakarta, Indonesia, 10270.
+6221 5347 710
+6221 5347 720
+6221 5347 730
+6221 530 2200
Kantor Iklan
Menara Kompas Lantai 2, Jalan Palmerah Selatan 21, Jakarta Pusat, DKI Jakarta, Indonesia, 10270.
+6221 8062 6699
Layanan Pelanggan
Kompas Kring
+6221 2567 6000