JAKARTA, KOMPAS — Penduduk Indonesia berusia lanjut atau lebih dari 60 tahun diprediksi berjumlah 10 persen pada 2020. Mereka memiliki daya tahan tubuh yang lebih rentan dibandingkan masyarakat berumur di bawah 60 tahun. Oleh karena itu, penanganan pasien tersebut diperhatikan dari sekarang.
Sekretaris Majelis Kehormatan Etik Rumah Sakit Indonesia (Makersi) Pusat Sintak Gunawan mengatakan, angka itu berdasarkan proyeksi penduduk dari 2010 sampai 2035. ”Mungkin saat ini jumlahnya sebanyak 2,5 juta jiwa. Ini perlu kita perhatikan bersama,” katanya pada seminar nasional Perhimpunan Rumah Sakit Seluruh Indonesia XV di Jakarta, Kamis (19/10).
Pasien lanjut usia (lansia) memerlukan penanganan khusus. Sintak menyampaikan, pendekatannya lebih fokus pada kondisi kesehatan pasien secara keseluruhan, tidak bisa dilihat per penyakit saja.
Sintak mengatakan, daya tahan tubuh lansia lebih rentan dibandingkan orang berusia di bawah 60 tahun. Karena itu, lansia berpotensi mengidap lebih dari satu penyakit. ”Kalau dilihat penyakitnya satu per satu, pasien harus bolak-balik berobat. Ini sangat berisiko bagi kesehatannya,” kata Sintak.
Rentannya daya tahan tubuh lansia juga berpengaruh pada bentuk penanganan penyakitnya. Ketepatan metode pengobatan mengurangi risiko komplikasi pada kesehatan pasien.
Sintak menambahkan, kemampuan kognitif lansia pun cenderung menurun. Faktor ini perlu diperhatikan tenaga kesehatan agar dapat melayani pasien dengan kesabaran dan empati. (DD09)