MESUJI, KOMPAS – Sebanyak 14 desa di Kecamatan Mesuji Timur, Kabupaten Mesuji, Lampung, terendam banjir, Kamis (23/11). Ketinggian air yang mencapai satu meter tersebut merendam lebih 500 rumah dan 200 hektar area persawahan.
Empat belas desa tersebut adalah Desa Muara Asri, Tanjung Mas Mulya, Tanjung Mas Jaya, Tanjung Mas Makmur, Muara Mas, Tanjung Mas Rejo, Pangkal Mas, Pangkal Mas Mulya, Pangkal Mas Jaya, Sungai Cambai, Wonosari, Eka Mulya, Dwi Karya Mustika, dan Talang Batu.
Camat Mesuji Timur Tarbin mengatakan, banjir terjadi setelah hujan deras lebih dari empat jam. Banjir diduga terjadi karena pendangkalan Sungai Mesuji, juga akibat maraknya aktivitas penebangan liar di kawasan Register 45 yang semakin menurunkan daya dukung lingkungan. Akibatnya, daerah itu kerap dilanda banjir saat hujan deras terjadi.
"Banjir terjadi setelah hujan deras lebih dari empat jam. Banjir diduga terjadi karena pendangkalan Sungai Mesuji, juga akibat maraknya aktivitas penebangan liar di kawasan Register 45 yang semakin menurunkan daya dukung lingkungan."
Bupati Mesuji Khamamik meminta instansi terkait segera mendata dan memberikan bantuan pada korban banjir. Dia berjanji segera mencari solusi jangka panjang untuk mengatasi banjir di wilayah itu.
Kepala Seksi Data dan Informasi Badan Meteorologi, Klimatologi, dan Geofisika Lampung Rudi Harianto, mengatakan, hujan deras di Lampung masih akan terjadi hingga April 2018. Intensitas hujan paling tinggi diprediksi terjadi pada Desember 2017 hingga Januari 2018. Untuk itu masyarakat diminta waspada.
Menurut data prakiraan cuaca BMKG Lampung, sejumlah kabupaten yang masih berpotensi dilanda hujan deras dan angin kencang, antara lain Lampung Selatan, Bandar Lampung, Mesuji, Tulang Bawang, Lampung Timur, Tanggamus, Pesisir Barat, dan Lampung Barat.