14 Lutung Jawa Akan Dilepasliarkan

KOMPAS/P RADITYA MAHENDRA YASA

Seekor lutung jawa (Trachypithecus auratus) mencari makan di sekitar pohon yang berada di kawasan Hutan Sokokembang, Kecamatan Petungkriyono, Kabupaten Pekalongan, Jawa Tengah, akhir tahun lalu. Hutan seluas 5.000 hektar itu jadi habitat primata langka, seperti owa jawa, surili, dan lutung.

MALANG, KOMPAS — Lembaga rehabilitasi lutung jawa, Javan Langur Center-The Aspinall Foundation Indonesia, akan melepasliarkan 14 lutung jawa (Trachypithecus auratus) ke hutan lindung di Malang selatan, Jawa Timur. Kegiatan translokasi atau memindahkan lutung dari kandang rehabilitasi di Coban Talun, Batu, Jawa Timur, ke hutan lindung tersebut akan dilakukan pada Sabtu (25/11).

Manajer Proyek JLC-The Aspinall Foundation Indonesia Iwan Kurniawan, Kamis (23/11), mengatakan, dari 14 lutung yang akan dilepasliarkan, tiga ekor merupakan hasil pengembalian oleh salah satu kebun binatang di Inggris.

”Ke-14 lutung jawa yang hendak dilepasliarkan sudah melalui berbagai tahap rehabilitasi, termasuk pemeriksaan kesehatan pada 12 Oktober lalu,” ujarnya. Dengan pelepasliaran ini, lutung yang ada di JLC-The Aspinall Foundation Indonesia tinggal 18 ekor.

Sebelumnya, sejak 2011, JLC-The Aspinall Foundation Indonesia telah melepasliarkan 45 lutung di dua wilayah, yakni Gunung Biru, Batu; dan hutan lindung Malang selatan. Dari jumlah tersebut, 23 ekor yang dilepasliarkan di daerah Gunung Biru telah beranak-pinak.

Iwan mengakui, ada sejumlah pertimbangan pemilihan kedua daerah tersebut sebagai lokasi pelepasliaran. Pertimbangannya, antara lain, ketersediaan pakan yang mencukupi dan kondisi hutan yang masih bagus. Wilayah Malang selatan diperkirakan masih bisa menampung 10-15 kelompok lutung.