JAKARTA, KOMPAS — Asupan gizi pada masa kehamilan perlu diperhatikan. Selain kekurangan gizi, terlalu banyak asupan juga tidak baik bagi kesehatan ibu dan janin. Untuk itu, pemeriksaan rutin dan pengaturan pola makan bergizi seimbang penting dalam mendukung kehamilan dan persalinan sehat.
Dokter spesialis kebidanan dan kandungan dari Rumah Sakit Gading Pluit Jakarta, Bram Pradipta, mengatakan, asupan gizi pada masa kehamilan perlu diperhatikan. Bahkan, tiga bulan sebelum merencanakan kehamilan, kebutuhan gizi harus terpenuhi.
"Saat tiga bulan sebelum kehamilan dan saat hamil trimester pertama harus sudah memenuhi kandungan asam folat dalam tubuh sebanyak 400 mikrogram. Sementara pada trimester kedua dan ketiga perlu 600 mikrogram dan masa menyusui perlu 500 mikrogram asam folat," ujarnya di Jakarta, Sabtu (9/12).
Menurut data Survei Penduduk Antar Sensus tahun 2015, angka kematian ibu (AKI) 305 per 100.000 kelahiran hidup. Angka ini masih tinggi meski menurun dari tahun 2012 yang mencapai 359 kematian per 100.000 kelahiran hidup.
Bram menjelaskan, penyebab utama AKI adalah perdarahan dan preeklamsia (tekanan darah tinggi saat kehamilan). Karena itu, pemeriksaan rutin di tiap trimester kehamilan harus dilakukan untuk mengontrol kondisi ibu dan janin dalam kandungan. Pemeriksaan trimester pertama diperlukan untuk mendeteksi kelainan mayor, seperti kelainan sindrom down, kelainan jantung, dan kelainan kromoson lewat pemeriksaan darah.
Obesitas
Selain kurang gizi pada ibu hamil, masalah obesitas pada ibu hamil dan bayi lahir besar juga kian banyak terjadi seiring gaya hidup yang tak sehat. "Konsumsi makanan cepat saji dan kurang berolahraga paling banyak menyebabkan obesitas dalam kehamilan. Olahraga ringan, seperti senam, renang, atau jalan bisa dilakukan saat hamil," ujarnya.
Dokter spesialis gizi klinik dari Rumah Sakit Pondok Indah Jakarta, Raissa E Djuanda, menambahkan, kenaikan berat badan pada perempuan hamil yang sebelumnya memiliki indeks massa tubuh normal sekitar 16 kilogram. Namun, jika perempuan yang sebelum hamil mengalami obesitas atau kegemukan, kenaikan berat badan sebaiknya 6-11 kilogram. "Kalau trimester pertama naik 5 kilogram, itu berlebihan," ujarnya.
Jika pada masa kehamilan ibu tidak menjaga pola makan dan berat badannya, risiko mengalami diabetes melitus gertasional meningkat. Diabetes jenis ini akan muncul pada masa kehamilan. Jadi, pola makan bergizi seimbang perlu dijaga.
Ia mengatakan, penambahan berat badan yang signifikan selama kehamilan belum bisa menentukan kandungan gizi yang diperoleh janin sudah mencukupi. "Pemeriksaan rutin pada tiap trimester membantu memantau kebutuhan gizi anak dan ibu," ujarnya.
"Pemeriksaan kesehatan ibu dan janin sebaiknya dilakukan sekali pada trimester pertama kehamilan, sekali di trimester kedua, dan dua kali di trimester ketiga di masa kehamilan," kata Raissa. (DD04)