logo Kompas.id
Ilmu Pengetahuan & TeknologiTerumbu Karang Sehat Redam...
Iklan

Terumbu Karang Sehat Redam Erosi Pantai

Oleh
· 2 menit baca
https://cdn-assetd.kompas.id/bUWiPdkSAjW_B2SQMSPO6kHdZ3E=/1024x576/https%3A%2F%2Fkompas.id%2Fwp-content%2Fuploads%2F2017%2F12%2F20171219_ENGLISH-SELAYAR_G_web.jpg
Kompas

Kondisi terumbu karang di salah satu sudut titik selam Bhayangkari, Desa Barat Lembongan, Kabupaten Kepulauan Selayar, Sulawesi Selatan, Selasa (24/10/2017).

Musim badai pada tahun 2017 di Karibia memberi banyak pelajaran terkait kerentanan populasi dan infrastruktur daerah tersebut terhadap bencana alam. Periset dari University of California, Santa Cruz, dan The Nature Conservancy mengukur peran perlindungan dari terumbu karang dan mengujicoba solusi pengurangan risiko pesisir dengan menggabungkan teknik inovatif dan ekologi restorasi. Di Grenville Bay, para peneliti menunjukkan, degradasi terumbu karang terkait langsung dengan erosi garis pantai dan banjir pesisir di beberapa bagian teluk. Studi yang dipublikasikan pada 1 Februari di Journal of Environmental Management ini juga mengevaluasi salah satu penggunaan restorasi terumbu karang pertama sebagai infrastruktur alami  yang dirancang khusus untuk mengurangi risiko pada manusia dan properti di daratan. Para peneliti menemukan bahwa terumbu karang Grenville yang sehat menjaga lebih dari setengah garis pantai teluk dengan mengurangi energi gelombang yang sampai di pantai. Sebaliknya, degradasi terumbu karang yang parah terkait erosi pesisir yang kronis di bagian utara teluk. Di situ, garis pantai menghilang dengan kecepatan hampir dua kaki (setara 0,6 meter) setiap tahun. Upaya penduduk desa membangun penghalang sementara dengan ban dan kayu apung tak semuanya berhasil memperlambat erosi. Proyek restorasi terumbu karang dirancang untuk meningkatkan fungsi ekologi habitat dan fungsi perlindungannya.  "Kami dapat menerapkan alat dan model rekayasa pesisir untuk mendukung ilmu dan pengelolaan terumbu karang. Kami adalah salah satu studi pertama yang secara langsung ditunjukkan dengan bukti dari lokasi lapangan dan model rekayasa dampak kerugian terumbu karang di garis pantai," kata pemimpin penulis Borja Reguero, seorang peneliti di Institute of Marine Sciences di University of California, Santa Cruz di Sciencedaily, 12 Februari 2018. (Sciencedaily/ICH)

Editor:
Bagikan
Logo Kompas
Logo iosLogo android
Kantor Redaksi
Menara Kompas Lantai 5, Jalan Palmerah Selatan 21, Jakarta Pusat, DKI Jakarta, Indonesia, 10270.
+6221 5347 710
+6221 5347 720
+6221 5347 730
+6221 530 2200
Kantor Iklan
Menara Kompas Lantai 2, Jalan Palmerah Selatan 21, Jakarta Pusat, DKI Jakarta, Indonesia, 10270.
+6221 8062 6699
Layanan Pelanggan
Kompas Kring
+6221 2567 6000