SEMARANG, KOMPAS — Pemerintah Kota Semarang, Jawa Tengah, membuka peluang kerja sama dengan Amerika Serikat di bidang penerapan teknologi untuk perkotaan. Kepemilikan perangkat lunak dan peralatan canggih penting guna mempercepat tujuan pengembangan kota cerdas (smart city).
Wali Kota Semarang Hendrar Prihadi mengatakan, salah satu upaya pengembangan kota cerdas di Semarang dengan mendirikan ruang pemantauan situasi kota, atau disebut situation room. Ruangan ini dilengkapi teknologi khusus untuk memantau kegiatan pelayanan publik dan pembangunan infrastruktur secara langsung dilengkapi data statistik harian.
”Konsep pembangunan Kota Semarang melibatkan berbagai pihak. Kami membuka diri jika ada perusahaan dari Amerika Serikat yang ingin berinvestasi di sektor teknologi atau sektor lain,” ujar Hendrar saat menerima kunjungan Duta Besar Amerika Serikat untuk Indonesia Joseph R Donovan di Kota Semarang, Rabu-Kamis (21-22/2).
Salah satu lokasi yang dikunjungi Donovan adalah ruang pemantauan situasi kota yang terletak di Kantor Wali Kota Semarang. Di ruangan itu, pengunjung dapat memantau kondisi lalu lintas, mendeteksi wilayah banjir, mengontrol kecepatan armada bus trans-Semarang, melihat tata ruang kota terbaru, mengelola laporan masyarakat, dan memantau kondisi keamanan.
Pengembangan kota cerdas ini mendapat dukungan dari Pemerintah AS. Bentuk dukungan yang dapat diberikan berupa sistem perangkat lunak. Menurut Donovan, pengembangan kota cerdas akan berdampak pada peningkatan jumlah kunjungan wisatawan asing, pertukaran pelajar, dan investasi perusahaan AS di Semarang.
”Kunjungan selama dua hari ke Semarang untuk menggali potensi dan peluang investasi,” kata Donovan yang pertama kali berkunjung ke Semarang.
Pemerintah Kota Semarang telah menjalin sejumlah kerja sama internasional untuk mendorong pengembangan kota cerdas. Kerja sama itu antara lain penanganan banjir dengan Belanda, pembangkit listrik tenaga sampah dengan Denmark, bus berbahan bakar gas dengan Jepang, dan pengembangan wisata dengan berbagai negara.
Potensi wisata
Donovan mengatakan, potensi sektor wisata di Semarang cukup besar, salah satunya kawasan Kota Lama. Selain bentuk bangunan cagar budaya, berbagai atraksi kesenian yang rutin digelar dapat mendongkrak kunjungan wisatawan asing. Pihaknya berencana mengusung kerja sama baru untuk tingkatkan pertukaran wisatawan.
Kota Lama Semarang sedang dipersiapkan menuju warisan dunia UNESCO tahun 2020. Keunikan tempat ini memiliki sekitar 105 bangunan cagar budaya peninggalan kolonial Belanda. Pemerintah melalui Kementerian Pekerjaan Umum dan Perumahan Rakyat (PUPR) mengalokasikan Rp 194 miliar untuk perbaikan infrastruktur, seperti jalan, drainase, dan trotoar.
Selain pariwisata, Donovan juga menyoroti bidang pendidikan. Dia menggelar pertemuan khusus bersama sejumlah kaum muda yang pernah mengenyam pendidikan atau program pertukaran pelajar di Amerika Serikat. Pada 2020, AS menargetkan menerima sampai 15.000 pelajar Indonesia dari jumlah sekarang 9.000 orang.
”Peluang pelajar Indonesia menempuh pendidikan di AS terus terbuka,” kata Donovan. (KRN)