logo Kompas.id
Ilmu Pengetahuan & TeknologiBanjir dan Resapan
Iklan

Banjir dan Resapan

Sumur resapan dan biopori mempercepat infiltrasi air hujan ke dalam tanah sehingga mengurangi aliran permukaan, tetapi dua metode ini saja belum efektif mencegah banjir saat intensitas curah hujan lama dan lebat.

Oleh
Agnes Aristiarini
· 3 menit baca
https://cdn-assetd.kompas.id/T-I_2Qh1jMVn_UXf7fxcOJdUAgk=/1024x576/https%3A%2F%2Fkompas.id%2Fwp-content%2Fuploads%2F2020%2F01%2Fb385c7d2-4b1d-447a-8dfc-8065a2034066_jpg.jpg
Kompas/AGUS SUSANTO

Warga dibantu prajurit TNI menembus banjir yang merendam hunian padat di Cipinang Melayu, Kecamatan Makasar, Jakarta Timur, Rabu (1/1/2020) pukul 12.20 WIB. Banjir menggenangi sebagian Jabodetabek setelah hujan mengguyur sejak Selasa (31/12/2019) sore.

Mendung yang masih menggantung di seantero Jakarta membuat biopori dan sumur resapan mendadak viral. Suatu kelurahan di Jakarta Selatan memasang gambar lubang-lubang biopori di daerahnya. Di pelbagai wilayah DKI  Jakarta, ketua RT dan RW  mendapat perintah mendata biopori dan sumur resapan warga.

Badan Pengkajian dan Penerapan Teknologi (BPPT) mendefinisikan sumur resapan sebagai suatu sistem resapan buatan lewat penampungan air hujan, terutama di kawasan yang sudah banyak tertutup bangunan. Air yang jatuh di atap dialirkan melalui pipa talang ke sumur resapan.

Editor:
Bagikan
Logo Kompas
Logo iosLogo android
Kantor Redaksi
Menara Kompas Lantai 5, Jalan Palmerah Selatan 21, Jakarta Pusat, DKI Jakarta, Indonesia, 10270.
+6221 5347 710
+6221 5347 720
+6221 5347 730
+6221 530 2200
Kantor Iklan
Menara Kompas Lantai 2, Jalan Palmerah Selatan 21, Jakarta Pusat, DKI Jakarta, Indonesia, 10270.
+6221 8062 6699
Layanan Pelanggan
Kompas Kring
+6221 2567 6000