logo Kompas.id
Ilmu Pengetahuan & TeknologiTanpa Pedoman, Restorasi...
Iklan

Tanpa Pedoman, Restorasi Karang Malah Bisa Merusak Ekosistem

Rehabilitasi terumbu karang buatan membutuhkan standar operasi dan prosedur agar bisa diterapkan sesuai dengan kondisi perairan. Hal itu bertujuan untuk mencegah kerusakan karang akibat kegiatan rehabilitasi tersebut.

Oleh
ICHWAN SUSANTO
· 3 menit baca
https://cdn-assetd.kompas.id/OO8HutCBl463svY06ZTyeCkNdNY=/1024x575/filters:watermark(https://cdn-content.kompas.id/umum/kompas_main_logo.png,-16p,-13p,0)/https%3A%2F%2Fkompas.id%2Fwp-content%2Fuploads%2F2019%2F10%2Ff63fe3b0-25aa-4976-86b2-4378b4ac44c0_jpg.jpg
KOMPAS/ICHWAN SUSANTO

Penyelam, Rabu (25/9/2019) menempelkan karang pada instalasi logam Daun Khatulistiwa atau Domus Frosiquilo di dasar perairan Pantai Jikomalamo, Ternate, Maluku Utara. Instalasi ini diharapkan ditumbuhi dan dipadati karang sehingga menjadi terumbu karang atau rumah baru bagi ikan-ikan setempat.

JAKARTA, KOMPAS – Rehabilitasi terumbu  buatan telah banyak dijalankan di berbagai daerah di Indonesia. Meski tak sedikit yang sukses, hasil evaluasi pada beberapa tempat justru menunjukkan kegiatan restorasi tersebut malah memicu kerusakan karang berlebihan.

Terkait hal itu, kalangan akademisi, praktisi konservasi terumbu karang, organisasi masyarakat, dan pengambil kebijakan diajak bersama-sama menyusun standar operasi prosedur agar rehabilitasi karang buatan berhasil. Prosedur umum ini nantinya disesuaikan dengan riset awal pada tiap lokasi di Indonesia yang unik dan membutuhkan perlakuan spesifik terkait restorasinya.

Editor:
evyrachmawati
Bagikan
Logo Kompas
Logo iosLogo android
Kantor Redaksi
Menara Kompas Lantai 5, Jalan Palmerah Selatan 21, Jakarta Pusat, DKI Jakarta, Indonesia, 10270.
+6221 5347 710
+6221 5347 720
+6221 5347 730
+6221 530 2200
Kantor Iklan
Menara Kompas Lantai 2, Jalan Palmerah Selatan 21, Jakarta Pusat, DKI Jakarta, Indonesia, 10270.
+6221 8062 6699
Layanan Pelanggan
Kompas Kring
+6221 2567 6000