Warisan Geologi di Indonesia Berpotensi Dikembangkan
Indonesia memiliki kekayaan warisan geologi. Warisan ini dapat dikembangkan menjadi taman bumi yang bermanfaat bagi publik.
Oleh
SEKAR GANDHAWANGI
·3 menit baca
JAKARTA, KOMPAS — Indonesia memiliki lebih dari 110 warisan geologi yang dapat dikembangkan untuk kepentingan pendidikan dan ekonomi masyarakat. Namun, pengembangan itu tidak boleh melupakan prinsip pelestarian alam.
Ketua Harian Komisi Nasional Indonesia untuk UNESCO (KNIU) Itje Chodijah, Rabu (6/10/2021), mengatakan, warisan tersebut menyimpan potensi geologi, biologi, hingga budaya. Warisan tersebut dapat dikembangkan menjadi taman bumi atau geopark. Hingga kini, Indonesia memiliki sedikitnya 15 taman bumi nasional.
”Warisan-warisan geologi Nusantara ini menyimpan keanekaragaman hayati yang tidak ada di tempat lain,” kata Itje saat dihubungi dari Jakarta. ”Ini dapat dijadikan pusat pariwisata yang mendidik atau menjadi pusat penelitian yang bisa dimanfaatkan masyarakat,” tambahnya.
UNESCO menjadi ’label’ yang paling diminati para wisatawan dunia.
Adapun penetapan taman bumi nasional menjadi taman bumi global UNESCO (UGG) dinilai dapat menarik wisatawan lokal maupun asing. Bila dimanfaatkan, hal ini dapat berdampak ke peningkatan kegiatan ekonomi masyarakat.
Menurut catatan UNESCO pada 2016, dengan 37 UGG yang dimiliki, China dapat menarik 21 juta pengunjung per tahun. Spanyol dengan 12 UGG menarik 19 juta pengunjung per tahun, sementara Jepang dengan 9 UGG didatangi 6,5 juta orang per tahun.
Namun, pengembangan taman bumi tersebut harus melibatkan masyarakat. Tujuannya agar masyarakat tidak melihat taman bumi sebagai sumber ekonomi belaka, tetapi juga kelestarian lingkungannya patut dijaga. Sebab, peran utama taman bumi adalah untuk keseimbangan alam.
Konsep pariwisata yang berkembang di taman bumi juga mesti diperhatikan agar tidak merusak keaslian taman bumi. Adapun tren pariwisata massal yang mengejar kuantitas turis dan mengundang kerumunan mulai bergeser.
”Pemerintah pusat tidak bisa bekerja sendiri. Peran pemerintah daerah diperlukan untuk menjaga taman bumi. Kerja sama dengan komisi nasional geopark juga penting agar kita sama-sama menjaga warisan (geologi) yang ada,” tutur Itje.
Berkelas dunia
Warisan geologi Indonesia dinilai mampu dikembangkan menjadi taman bumi berkelas dunia. Perwakilan Dewan Pakar Geopark Indonesia Mega Fatimah Rosana mengatakan, ada empat poin utama untuk itu. Keempatnya, yaitu memiliki warisan geologi bernilai internasional, dikelola pihak berbadan hukum, memiliki aspek visibilitas, dan memiliki jejaring.
Adapun pengembangan taman bumi hendaknya menggunakan prinsip pariwisata berkelanjutan. Namun, ada beberapa tantangan yang akan dihadapi, seperti melestarikan sumber daya alam dan budaya, serta meningkatkan kualitas pekerjaan pariwisata.
”Selain itu, membatasi dampak negatif di daerah tujuan wisata, termasuk pemanfaatan sumber daya alam dan produksi limbah, mempromosikan kesejahteraan masyarakat setempat, menggunakan kembali permintaan musiman, membatasi dampak lingkungan dari transportasi, serta membuat pariwisata yang dapat diakses semua orang,” kata Mega pada keterangan tertulis.
Sementara itu, Ketua Jaringan Geopark Indonesia Budi Martono mengatakan, empat dasar pengembangan taman bumi itu diaplikasikan di UGG Gunung Sewu. Ia menambahkan, salah satu cara efektif menjadikan taman bumi berkelas dunia adalah menjadikannya sebagai UGG.
”Itu karena UNESCO menjadi ’label’ yang paling diminati para wisatawan dunia. Oleh karena itu, seluruh geopark nasional harus menyiapkan diri menjadi UGG dan para UGG Indonesia harus terus mempertahankan statusnya,” kata Budi yang juga General Manager UGG Gunung Sewu.