logo Kompas.id
InternasionalBola Kembali Bergulir, Bahagia...
Iklan

Bola Kembali Bergulir, Bahagia Hadir

Oleh
· 2 menit baca

Saat bola melambung ke tengah lapangan, gemuruh sorak-sorai memenuhi ruang udara. Dan, Aleppo yang lebih dari lima tahun terpasung konflik kini bermandikan keriangan. Pertemuan dua klub sekota-Al Ittihad dan Horiyah-Sabtu lalu, membuat semua derita, kenangan pahit, dan segala kesulitan karena perang seolah terangkat.Kerusakan parah akibat bom yang tertinggal di sekitar Stadion Riayat al-Shabab tak mengurangi minat warga kota menyaksikan pertandingan yang berakhir 2-1 untuk kemenangan Al Ittihad. Meskipun dikandaskan Al Ittihad, pemain Horiyah, Firas al-Ahmad, mengatakan, sesuatu yang baik telah kembali lagi ke Aleppo. "Kami dapat bermain kembali di kota kami, di depan para penonton kami di Aleppo," kata Ahmad.Lima tahun terakhir, seperti hampir mustahil melihat pertandingan sepak bola berlangsung di Aleppo. Perang saudara di Suriah yang menewaskan lebih dari 300.000 orang itu telah menciptakan salah satu krisis terburuk di dunia. Aleppo, yang menjadi salah satu basis kelompok oposisi, tak luput dari situasi itu. Jika kembali pada kisah Aleppo setahun terakhir ketika kota itu tenggelam dalam pengepungan yang mengakibatkan hancurnya semua fasilitas pendukung kehidupan warga, serta terhentinya pasokan bahan makanan, obat-obatan, dan air bersih, apa yang tersaji di al-Shabab bagaikan mukjizat.Hadirnya kebahagiaan"Terakhir saya menonton pertandingan di sini tahun 2010," kata Mohammed Ali, warga Aleppo. Saat itu ia datang bersama teman-temannya. "Sekarang pun demikian, tetapi beberapa di antara mereka telah mengungsi dan yang lain tewas," kata Ali.Seperti Ali, tentu setiap penggemar kedua klub tersebut memiliki kenangan buruk, entah itu kehilangan teman ataupun keluarga mereka. Namun, pada pagi itu mereka dengan senyum dan tawa riang kembali memenuhi stadion yang telah bertahun-tahun ditinggalkan karena perang.Ghassan Mahmoud, warga Aleppo, mengaku sempat putus asa. Perang yang berlarut-larut membuatnya khawatir tak akan pernah ada lagi pertandingan digelar. "Namun, sekarang keamanan telah kembali, kami berharap banyak klub perlahan akan kembali ke tribune" kata Ghassan.Dapat dibayangkan betapa bahagianya mereka ketika Al Ittihad dan Horiyah kembali berlaga di depan mereka secara langsung. Sorak girang pun kembali membahana di seantero al-Shabab. Apa yang dirasakan penonton juga mengalir deras dalam diri para pemain. Omar Hamidi-pemain Al Ittihad-salah satunya. "Saya tidak bisa memberi tahu Anda bagaimana rasanya kembali ke lapangan (di Aleppo) setelah lima tahun," kata Omar Hamidi yang terakhir bermain di Aleppo tahun 2011."Jantung saya berdegup kencang," katanya. Jika situasi Suriah kian membaik dan stabil, kegembiraan serupa akan mengalir ke kota-kota lain. Seorang pejabat Federasi Sepak Bola Nasional Suriah, bulan lalu, mengatakan, jika situasi keamanan mendukung, pertandingan liga akan digelar di Homs dan Hama.(AFP/Reuters/JOS)

Editor:
Bagikan
Logo Kompas
Logo iosLogo android
Kantor Redaksi
Menara Kompas Lantai 5, Jalan Palmerah Selatan 21, Jakarta Pusat, DKI Jakarta, Indonesia, 10270.
+6221 5347 710
+6221 5347 720
+6221 5347 730
+6221 530 2200
Kantor Iklan
Menara Kompas Lantai 2, Jalan Palmerah Selatan 21, Jakarta Pusat, DKI Jakarta, Indonesia, 10270.
+6221 8062 6699
Layanan Pelanggan
Kompas Kring
+6221 2567 6000