logo Kompas.id
InternasionalTrump Kontak Sahabat Klasik di...
Iklan

Trump Kontak Sahabat Klasik di Timur Tengah

Oleh
· 3 menit baca

KAIRO, KOMPAS — Presiden Amerika Serikat Donald Trump mulai menjalin komunikasi dengan sejumlah pemimpin Arab pasca dilantik sebagai presiden pada 20 Januari lalu. Minggu (29/1) malam, ia menelepon Raja Arab Saudi Salman bin Abdul Aziz dan Putra Mahkota Abu Dhabi Sheikh Muhammad bin Zayed al-Nahyan.Pada Senin kemarin, Trump juga dijadwalkan bertemu Raja Abdullah II dari Jordania yang tiba di Washington DC. Raja Abdullah II merupakan pemimpin Arab pertama yang tiba di ibu kota AS sejak pelantikan Trump.Arab Saudi, Uni Emirat Arab (UEA), dan Jordania dalam beberapa dekade dikenal sebagai negara sahabat klasik AS di Timur Tengah dan negara monarki yang sangat loyal terhadap AS. Meskipun secara makro memiliki kesamaan kebijakan di kawasan Timur Tengah, secara mikro atau taktik akhir-akhir ini ketiga negara itu memiliki perbedaan.Komunikasi Trump dengan ketiga pemimpin Arab itu dilakukan saat dunia Arab dikejutkan dengan kebijakan pemerintah yang melarang warga dari tujuh negara berpenduduk mayoritas Muslim (Irak, Iran, Libya, Suriah, Yaman, Somalia, dan Libya) masuk ke AS.Kebijakan Trump menelepon penguasa Arab Saudi dan Abu Dhabi menunjukkan upaya Presiden AS itu membangun kebijakan berimbang di dunia Arab. Demikian dilaporkan wartawan Kompas, Musthafa Abd Rahman, dari Kairo, Mesir.Arab Saudi, UEA, dan Jordania dikenal anti Iran dan sama-sama ingin membendung pengaruh Iran di Timur Tengah dan belahan bumi lainnya. Tiga negara itu juga sama-sama berusaha membendung pengaruh milisi Negara Islam di Irak dan Suriah (NIIS) serta organisasi teroris lainnya.Namun, ketiga negara itu berbeda taktik dalam menyikapi perkembangan di Suriah, Irak, Mesir, dan Turki. Arab Saudi masih berupaya mendongkel rezim Presiden Bashar al-Assad di Damaskus serta mengalami hubungan cukup tegang dengan Mesir dan Irak. Hubungan Arab Saudi juga mulai terganggu dengan Turki sejak Ankara menjalin koalisi dengan Rusia dan Iran dalam menangani krisis Suriah.Adapun UEA dan Jordania kini bersikap lebih realistis dalam melihat krisis Suriah dan tidak lagi meminta lengsernya Assad. UEA dan Jordania juga masih menjaga hubungan baik dengan Mesir dan Irak.Bendung IranMenurut kantor berita Arab Saudi, SPA, Raja Salman dan Trump membahas gerakan memerangi teroris, radikalisme, dan sumber pendanaannya, serta melawan upaya destabilisasi, gangguan keamanan, dan intervensi urusan negara lain.Gedung Putih mengungkapkan, Raja Salman dan Trump sepakat pentingnya membangun zona aman di Suriah dan Yaman serta memperkuat kerja sama memerangi NIIS. Seperti dimaklumi, Arab Saudi terlibat dalam koalisi internasional pimpinan AS yang dibentuk akhir tahun 2014 dalam memerangi NIIS di Irak dan Suriah.Disebutkan pula, pemimpin AS dan Arab Saudi juga sepakat membendung aksi Iran yang mengganggu stabilitas kawasan dan mendesak agar Iran melaksanakan secara penuh kesepakatan nuklir tahun 2015.

Editor:
Bagikan
Logo Kompas
Logo iosLogo android
Kantor Redaksi
Menara Kompas Lantai 5, Jalan Palmerah Selatan 21, Jakarta Pusat, DKI Jakarta, Indonesia, 10270.
+6221 5347 710
+6221 5347 720
+6221 5347 730
+6221 530 2200
Kantor Iklan
Menara Kompas Lantai 2, Jalan Palmerah Selatan 21, Jakarta Pusat, DKI Jakarta, Indonesia, 10270.
+6221 8062 6699
Layanan Pelanggan
Kompas Kring
+6221 2567 6000