logo Kompas.id
InternasionalTrump Bisa Mengancam...
Iklan

Trump Bisa Mengancam Stabilitas Uni Eropa

Oleh
· 3 menit baca

BRUSSELS, SELASA — Presiden Dewan Uni Eropa Donald Tusk memperingatkan bahwa sosok dan sepak terjang Presiden Amerika Serikat Donald Trump bisa menjadi ancaman bagi stabilitas Uni Eropa. Ancaman itu menambah tantangan secara geopolitis besar, seperti agresi Rusia, ketegasan Tiongkok, serta terorisme internasional.Dalam surat yang ditujukan kepada para pemimpin di Uni Eropa (UE), sebagaimana diwartakan The New York Times, Senin (30/1), faktor-faktor itu plus pemerintahan baru Amerika Serikat (AS) yang mengkhawatirkan mengakibatkan masa depan UE tidak menentu. Tusk tampak pula mempertanyakan komitmen AS di bawah kendali Trump untuk mempertahankan keamanan Eropa."Untuk pertama kalinya dalam sejarah kita, di tengah dunia eksternal multipolar yang terus meningkat, semakin bertambah jumlahnya mereka yang secara terbuka anti Eropa, atau bersikap skeptis terhadap Eropa," kata Tusk dalam suratnya. Surat itu beredar menjelang pertemuan tahunan UE di Malta, Jumat pekan ini. Tusk bertanggung jawab atas pelaksanaan pertemuan itu.Tusk secara khusus mengingatkan bahwa kehadiran Trump mengakibatkan UE pada situasi sulit. Sosok dan kebijakan Trump membuat kebijakan luar negeri AS yang relatif sama sepanjang tujuh dasawarsa terakhir dipenuhi tanda tanya.Ancaman dari luar itu menambah polemik aneka masalah yang dihadapi di wilayah UE sendiri. Sebagaimana tengah dihadapi efek-efeknya, antara lain pilihan Inggris untuk keluar dari UE, aneka masalah yang oleh berbagai kalangan disebut sebagai kegagalan UE dalam menangani para pencari suaka dan pengungsi yang jumlahnya mencapai ratusan ribu orang, hingga belum selesainya penanganan beban utang yang membuat negara-negara di selatan, seperti Yunani, dapat dikatakan jatuh miskin.Sosok Trump memang kontroversial. Sejak masa kampanyenya, misalnya, ia telah memuji dilakukannya jajak pendapat di Inggris yang mengantar negeri itu keluar dari UE (Brexit). Ia juga menemui pemimpin populis yang mendukung Brexit, Nigel Farage, sebelum bertemu dengan Perdana Menteri Inggris Theresa May. Lebih jauh, Trump juga memuji Presiden Rusia Vladimir Putin. Ini menimbulkan spekulasi bahwa Trump bakal mendorong persahabatan dengan Moskwa. Bagi UE, ini bisa menjadi ancaman mengingat sifat agresif Rusia atas wilayah perbatasan timur UE.Surat Tusk tidak merefleksikan kebijakan baru bagi UE. Sebanyak 28 negara anggota UE juga tidak perlu beraksi khusus pada pertemuan Jumat mendatang. Namun, para pemimpin Eropa tampak mengambil sikap berseberangan dengan sikap dan kebijakan Trump.Terkait kebijakan imigrasi AS di bawah pemerintahan Trump, misalnya, Kanselir Jerman Angela Merkel menilainya sebagai tindakan melukai asas kemanusiaan. Hal senada diungkapkan Presiden Perancis Francois Hollande. Ia mengingatkan Trump bahwa mempertahankan demokrasi hanya dapat dilakukan efektif apabila prinsip-prinsip dasar hal itu dihormati, salah satunya melalui penerimaan terhadap para pengungsi.Direktur lembaga riset Bruegel yang berpusat di Brussels, Belgia, Guntram B Wolff, menilai isi surat Tusk itu cenderung bersifat frustrasi. Kebijakan populis Trump dinilainya bisa membalikkan keberaturan di UE. Direktur Richard C Holbrooke Forum, Jan Techau, forum diplomasi di Berlin, mengatakan, surat Tusk itu lebih terkesan sebagai peringatan bagi Trump ketimbang pesan ke UE sendiri. (BEN)

Editor:
Bagikan
Logo Kompas
Logo iosLogo android
Kantor Redaksi
Menara Kompas Lantai 5, Jalan Palmerah Selatan 21, Jakarta Pusat, DKI Jakarta, Indonesia, 10270.
+6221 5347 710
+6221 5347 720
+6221 5347 730
+6221 530 2200
Kantor Iklan
Menara Kompas Lantai 2, Jalan Palmerah Selatan 21, Jakarta Pusat, DKI Jakarta, Indonesia, 10270.
+6221 8062 6699
Layanan Pelanggan
Kompas Kring
+6221 2567 6000