logo Kompas.id
InternasionalTrump Ingin Jadi Penengah...
Iklan

Trump Ingin Jadi Penengah Kiev-Moskwa

Oleh
· 2 menit baca

WASHINGTON DC, MINGGU — Presiden Amerika Serikat Donald Trump mengatakan bahwa dirinya ingin bekerja sama dengan Kiev dan Moskwa untuk menyelesaikan konflik separatis di Ukraina timur. Pernyataan tersebut dirilis Gedung Putih setelah Trump menelepon Presiden Ukraina Petro Poroshenko, Sabtu (4/2).Kontak telepon itu merupakan kontak langsung pertama antara kedua pemimpin sejak pelantikan Trump sebagai Presiden AS. Trump bertujuan memperbaiki hubungan Kiev dan Kremlin sejak konflik di antara dua negara itu hampir tiga tahun terakhir tak kunjung terselesaikan. Kesediaan Trump membantu penyelesaian konflik Ukraina-Rusia disampaikan menyusul pertempuran yang baru-baru ini terjadi di wilayah Donbass, Ukraina timur. Pasukan Ukraina dan milisi pemberontak dukungan Rusia saling menembakkan mortir dan granat, memicu kekhawatiran meningkatnya eskalasi kekerasan di wilayah itu. Upaya diplomasi"Kami akan bekerja sama dengan Ukraina, Rusia, dan semua pihak yang terlibat menolong mereka untuk memperbaiki perdamaian di sepanjang perbatasan negara," kata Trump melalui pernyataan Gedung Putih. Kekaguman Trump terhadap Presiden Rusia Vladimir Putin dan janji kampanyenya untuk memperbaiki hubungan dengan Moskwa telah memunculkan pertanyaan terkait komitmen Washington DC untuk mempertahankan sanksi Barat terhadap Rusia atas keterlibatan Rusia dalam pertempuran dan aneksasi Crimea dari wilayah Ukraina. Kantor Kepresidenan Poroshenko mengatakan, percakapan antara Poroshenko dan Trump memberikan perhatian khusus pada upaya penyelesaian pertempuran di Donbass dan upaya mencapai perdamaian melalui jalur politik dan diplomasi.Sebelumnya, militer Ukraina dan pemberontak yang didukung Rusia menuding satu sama lain soal siapa yang meluncurkan serangan terlebih dahulu. Pertempuran terakhir, pekan lalu, menimbulkan lebih dari 40 korban tewas, baik korban dari militer Pemerintah Ukraina maupun pemberontak pro Rusia yang menguasai wilayah Ukraina timur tersebut. Pertempuran yang kian panas berlangsung di Kota Avdiivka dan mengakibatkan ribuan orang yang berada di sekitar garis depan pertempuran terpaksa hidup tanpa listrik dan pasokan air di tengah musim dingin dengan suhu udara yang ekstrem. Hal tersebut mendorong badan-badan kemanusiaan internasional memperingatkan kemungkinan terjadi krisis kemanusiaan. Sanksi Uni Eropa dan AS terhadap Rusia tersebut terkait dengan tuduhan dari Kiev dan Pakta Pertahanan Atlantik Utara (NATO) yang menyatakan bahwa Kremlin telah memicu konflik di Ukraina timur melalui dukungan terhadap kelompok separatis dengan pengerahan tentara dan pasokan senjata. Tudingan itu ditolak keras oleh Rusia. (REUTERS/LOK)

Editor:
Bagikan
Logo Kompas
Logo iosLogo android
Kantor Redaksi
Menara Kompas Lantai 5, Jalan Palmerah Selatan 21, Jakarta Pusat, DKI Jakarta, Indonesia, 10270.
+6221 5347 710
+6221 5347 720
+6221 5347 730
+6221 530 2200
Kantor Iklan
Menara Kompas Lantai 2, Jalan Palmerah Selatan 21, Jakarta Pusat, DKI Jakarta, Indonesia, 10270.
+6221 8062 6699
Layanan Pelanggan
Kompas Kring
+6221 2567 6000