BEIJING, MINGGU — China menghentikan total impor batubara dari Korea Selatan sejak Minggu (19/2) sebagai bagian dari sanksi ekonomi terhadap Pyongyang yang terus membandel dengan program rudal nuklirnya. Penghentian impor barang tambang yang merupakan andalan pendapatan Pyongyang tersebut diharapkan menambah tekanan kepada negara komunis pimpinan Park Jong Un tersebut.
Lewat pernyataan daring
pada Sabtu lalu, Kementerian Perdagangan China mengatakan, penghentian impor oleh Beijing ini sejalan dengan sanksi yang dijatuhkan Dewan Keamanan Perserikatan Bangsa-Bangsa
terhadap Pyongyang pada November tahun lalu. Sanksi itu menyusul uji coba kelima rudal nuklir Korut dua bulan sebelumnya.
Pada April 2016, China sebenarnya telah menghentikan sebagian impor batubara dari Korut. Namun, kelompok bisnis swasta dan sipil masih diperbolehkan mendatangkan bahan bakar padat itu dari Korut.
Meski telah dikurangi, pada tahun lalu Korut masih merupakan negara keempat terbesar dalam pasokan batubara ke China dengan volume mencapai 22,48 juta ton, atau naik 14,5 persen dibandingkan dengan volume tahun 2015.
Sepanjang sejarahnya, China merupakan mitra dagang utama bagi Korut. Maka, penghentian total impor batubara ini diyakini akan menghantam perekonomian Pyongyang yang akan kekurangan sumber pendapatan devisa dan mata uang asing.
Beijing berada di bawah tekanan setelah Presiden Amerika Serikat Donald Trump meminta negara itu menindak keras Pyongyang yang terakhir meluncurkan rudal nuklir pada 11 Februari lalu. Namun, Beijing menyatakan, penghentian impor batubara tidak ada hubungannya dengan permintaan Trump.
(Ap/reuters/joy)