Kapal Pasukan Bela Diri Jepang Singgah di Jakarta

JAKARTA, KOMPAS - Kesatuan Latihan Laut Samudera Pasukan Bela Diri Maritim Jepang dengan tiga kapal pengawal Makinami, Asayuki, dan Shimayuki berlabuh di Jakarta International Container Terminal, Tanjung Priok, Jakarta, Rabu (22/2) pagi. Kesatuan yang dipimpin oleh Kolonel Laut Masahiko Kawakubo ini akan singgah di Jakarta selama tiga hari.

Kapal Makinami (4.650 ton) dan Asayuki (3.050 ton)  termasuk kapal destroyer, sedangkan kapal Shimayuki (3.050 ton) merupakan kapal untuk pelatihan. Ketiga kapal itu membawa 590 awak, dengan 111 orang diantaranya baru akan lulus dari sekolah calon perwira tahun ini.

Selama berada di Jakarta, rombongan dari Jepang ini rencananya melakukan kunjungan kehormatan ke pejabat Angkatan Laut Indonesia, mengikuti pertandingan olahraga persahabatan dengan AL Indonesia, dan ziarah ke Taman Makam Pahlawan Kalibata, Jakarta. Seusai upacara penyambutan, Asisten Intelijen Danlantamal III Kolonel Yose Aldino mengatakan pihaknya bertugas menyambut kegiatan kapal-kapal negara sahabat yang datang ke Jakarta. “Mereka rencananya akan ke pusat-pusat budaya. Ini kegiatan pelayaran kadet Jepang yang termasuk 35 hari pelatihan,” ujarnya.

Kompas/Luki Aulia

Salah satu kapal milik Pasukan Bela Diri Maritim Jepang, Rabu (22/2), berlabuh di Tanjung Priok, Jakarta.

Kawakubo menjelaskan, pasukan bela diri maritim Jepang bukan baru kali ini datang ke Indonesia. Menurut dia, kegiatan pelatihan bertujuan agar para kadet memperoleh pengetahuan dasar penanganan kapal dan ketrampilan lain yang dibutuhkan.

Ketiga kapal ini tidak hanya singgah di Jakarta. Sebelumnya, mereka singgah di Kamboja. “Hubungan Indonesia-Jepang selama ini sangat erat karena sering juga latihan bersama,” ujar Kawakubo.

Kemarin, awak media diberi kesempatan untuk naik ke atas dek kapal Asayuki dan Shimayuki. Kapal penghancur Asayuki yang panjangnya 130 meter dan memiliki kecepatan hingga 30 knot dilengkapi persenjataan antara lain peluncur rudal antikapal selam, peluncur torpedo, peluncur ASROC, serta senjata penembak kecepatan tinggi 76 milimeter.

Ia juga membawa satu helikopter penangkap sonar untuk mengidentifikasi keberadaan kapal selam. Asayuki ini merupakan kapal penghancur yang mampu menangkal serangan dari udara, permukaan laut, dan bawah laut.