logo Kompas.id
InternasionalPerdagangan Terlaris sejak...
Iklan

Perdagangan Terlaris sejak Perang Dingin

Oleh
· 2 menit baca

STOCKHOLM, SENIN — Angka perdagangan senjata api secara global dalam kurun waktu lima tahun terakhir mencapai angka tertinggi sejak Perang Dingin. Permintaan tinggi dari kawasan Timur Tengah dan Asia menjadi pendorong utama kondisi itu.Merujuk pada studi Stockholm International Peace Research Institute (SIPRI), antara rahun 2012 dan 2016, volume impor senjata di negara-negara di Asia dan Oseania mencapai 43 persen dari total impor secara global. Dibandingkan dengan periode 2007-2001, terjadi peningkatan sekitar 7,7 persen.Dalam pernyataan resminya, SIPRI yang merupakan lembaga independen itu menyatakan, perdagangan senjata pada periode 2012-2016 itu mencapai volume terbesarnya secara lima tahunan sejak era Perang Dingin, yakni tahun 1947-1991.Impor senjata yang dilakukan negara-negara di kawasan Timur Tengah dan kerajaan-kerajaan di Teluk melonjak sekitar 17 persen menjadi 29 persen. Angka itu jauh dari pembelian senjata negara-negara di Eropa yang mencapai 11 persen dari total impor senjata di pasar global; Amerika yang mencapai 8,6 persen dan Afrika pada kisaran 8,1 persen. Impor senjata di tiga kawasan itu tercatat turun dari periode lima tahunan sebelumnya."Dalam lima tahun terakhir, mayoritas negara di Timur Tengah menjadikan Amerika Serikat dan Eropa sebagai tempat pembelian utama senjata mereka dengan target menaikkan kemampuan militer," kata peneliti senior Program Pembelanjaan Senjata dan Militer SIPRI, Pieter Wezeman.Menurut Pieter Wezeman, meski tengah didera penurunan harga minyak di pasar global, negara-negara, termasuk di Timur Tengah, melanjutkan pemesanan senjata mereka. Ini sebagai antisipasi sekaligus jawaban atas meningkatnya tingkat konflik dan tensi gangguan keamanan di wilayah-wilayah regional.SIPRI menyatakan, dari sisi perdagangan, baik ekspor maupun impor, bisnis senjata mencapai rekor tertingginya sejak 1950. Arab Saudi menjadi negara kedua terbesar tingkat impor senjata. Negeri itu mencatat kenaikan impor hingga lebih dari dua kali lipat, yakni sekitar 212 persen. Negara terbesar pembeli senjata adalah India.Negara adidaya AS tercatat masih menjadi negeri eksportir senjata terbesar, dengan cakupan pangsa pasar global mencapai 33 persen, atau naik 3 poin dari periode sama sebelumnya. AS unggul atas Rusia (23 persen), China (6,2 persen), Perancis (6 persen), dan Jerman (5,6 persen). Lima negara itu mencatat ekspor total hingga 75 persen dari total ekspor global. (AFP/BEN)

Editor:
Bagikan
Logo Kompas
Logo iosLogo android
Kantor Redaksi
Menara Kompas Lantai 5, Jalan Palmerah Selatan 21, Jakarta Pusat, DKI Jakarta, Indonesia, 10270.
+6221 5347 710
+6221 5347 720
+6221 5347 730
+6221 530 2200
Kantor Iklan
Menara Kompas Lantai 2, Jalan Palmerah Selatan 21, Jakarta Pusat, DKI Jakarta, Indonesia, 10270.
+6221 8062 6699
Layanan Pelanggan
Kompas Kring
+6221 2567 6000