logo Kompas.id
InternasionalKekuasaan Absolut Korea Utara ...
Iklan

Kekuasaan Absolut Korea Utara Tak Pandang Bulu

Oleh
· 4 menit baca

Mengikuti perkembangan kasus dugaan pembunuhan Kim Jong Nam (45), kakak tiri Pemimpin Korea Utara Kim Jong Un, di Malaysia bagaikan membaca novel seri agen rahasia 007 James Bond karya Ian Fleming. Kasus yang melibatkan negeri yang selama ini seperti kabut pekat bagi orang luar ramai diperbincangkan.Beragam analisis dan teori konspirasi berseliweran menduga-duga penyebab kematian Jong Nam, anak tertua mendiang Pemimpin Korea Utara Kim Jong Il itu. Kantor berita Korea Utara, KCNA, Kamis (23/2), menuding Malaysia berada di balik kematian Jong Nam dan berkonspirasi dengan musuh-musuh Korea Utara, termasuk Korea Selatan.Dugaan pembunuhan itu membuat perhatian tertuju pada intelijen Korut yang memiliki empat badan intelijen. Dari pengakuan Kim Dong Shik, mantan agen rahasia yang lari ke Korea Selatan, kepada televisi CNN tahun 2015, Biro Umum Pengintaian (RGB) adalah badan intelijen terbesar yang mengelola enam biro dengan spesialisasi intelijen luar negeri dan siber.Tak ada seorang pun bisa lolos dari pemantauan rezim Korut. Begitu pula Jong Nam.Jong Nam pernah digadanggadang menjadi penerus Jong Il, tetapi batal setelah ia tertangkap di Jepang karena ketahuan memakai paspor beridentitas palsu. Dalam pengakuannya, Jong Nam hanya ingin membawa anaknya berwisata ke Disneyland Tokyo. Menurut Michael Madden, pakar Korut di US-Korea Institute, The School of Advanced International Studies Johns Hopkins University, insiden itu memalukan Korut karena pejabat dan anggota keluarga Kim ketahuan kerap ke luar negeri dengan paspor palsu. Sejak itu, Kim Jong Nam dibuang ke Makau.Namun, bukan itu penyebab Kim Jong Nam disingkirkan dari pencalonan penerus Kim Jong Il. Madden di situs BBC, Selasa (14/2), meyakini ada peran istri ketiga Jong Il, Ko Yong Hui, ibu kandung Jong Un. Berbeda dari dua istri Jong Il, Ko Yong Hui lebih ambisius dan tertarik pada politik hingga menjalin hubungan dekat dengan para jenderal dan asisten dekat Jong Il. Kasus paspor palsu Jong Nam di Jepang dimanfaatkan Ko Yong Hui untuk mengajukan Jong Un menjadi ahli waris.Ada pula dugaan, Jong Nam disingkirkan ke Makau karena bersitegang dengan Jong Il terkait bisnis keluarga. Jong Il sempat mengancam akan memenjarakan Jong Nam atau menyuruhnya kerja paksa di tambang batubara.Tak terima kritikSebenarnya Jong Nam bukan ancaman bagi Jong Un karena ia tidak tertarik menjadi penguasa. Terlebih lagi, ia tak memiliki dukungan dari partai karena sejak kecil sudah "dibuang" ke luar negeri. Ia "dibuang" karena ayah Jong Il, Kim Il Sung, tidak menyetujui pernikahan anaknya dengan istri kedua Jong Il atau ibu Jong Nam sehingga Jong Nam disembunyikan di luar negeri.Jong Nam lebih dekat dengan China, yang selama ini melindunginya berkat pamannya, Jang Song Thaek, orang terkuat kedua di Korut yang dieksekusi Jong Un, Desember 2013.Jong Nam menjadi ancaman karena mengkritik kekuasaan dinasti keluarga Kim yang dimulai Kim Il Sung sejak 1948. Kritiknya makin keras setelah Jong Il tiada. Menurut Jong Nam, Jong Un akan menjadi pemimpin lemah dan hanya menjadi boneka bagi sesepuh para jenderal Korut. Ia bahkan mendorong reformasi sistem ekonomi dan politik dengan mencontohkan China.Ada agen rahasia Korut yang pada 2012 mengaku mendapat perintah membunuh Jong Nam. Upaya pembunuhan itu tak berhasil. Jong Nam selamat setelah ditabrak taksi pada 2010.Anggota parlemen Korsel, Kim Byung-kee, mengatakan, Jong Nam pernah menulis surat kepada Jong Un pada 2012 yang meminta adiknya untuk tidak membunuh dirinya dan keluarganya. Jong Il dalam surat wasiatnya, seperti dilaporkan harian The Washington Post, juga meminta Jong Nam tidak diganggu atau disakiti. Namun, ini tak digubris Jong Un karena-menurut intelijen Korsel-saat ayahnya masih hidup pun, Jong Un memerintahkan rumah Jong Nam digerebek dan beberapa rekan Jong Nam ditahan.Rezim Korut tak ragu melenyapkan para pengkritik meski masih berhubungan darah. Seperti saudara sepupu Jong Nam, Yi Han Yong, yang ditembak mati oleh agen rahasia Korut di luar apartemennya di Korsel pada 1997 karena menjelek-jelekkan dinasti Kim dalam bukunya, Kim Jong Il\'s Royal Family (1996).Seperti telah disinggung, Jang Song Thaek-paman Jong Nam dan juga paman Jong Un-dieksekusi di muka umum dengan senapan mesin pada 2013. Ia dituding akan menggulingkan kekuasaan Jong Un. Padahal, Song Thaek telah membantu Jong Un mengonsolidasi kekuasaan selepas Jong Il tiada. (Luki Aulia)

Editor:
Bagikan
Logo Kompas
Logo iosLogo android
Kantor Redaksi
Menara Kompas Lantai 5, Jalan Palmerah Selatan 21, Jakarta Pusat, DKI Jakarta, Indonesia, 10270.
+6221 5347 710
+6221 5347 720
+6221 5347 730
+6221 530 2200
Kantor Iklan
Menara Kompas Lantai 2, Jalan Palmerah Selatan 21, Jakarta Pusat, DKI Jakarta, Indonesia, 10270.
+6221 8062 6699
Layanan Pelanggan
Kompas Kring
+6221 2567 6000