logo Kompas.id
InternasionalKilas Luar Negeri
Iklan

Kilas Luar Negeri

Oleh
· 2 menit baca

Presiden Putin Menentang Sanksi atas SuriahPresiden Rusia Vladimir Putin, Selasa (28/2), mengatakan, Moskwa menentang berbagai sanksi baru terhadap pihak Suriah karena hal itu akan merusak upaya damai untuk mengakhiri perang di Suriah. "Pemberian sanksi terhadap pihak Suriah, saya rasa hal itu sama sekali tidak pantas," ujarnya dalam jumpa pers di Kirgistan. Menurut dia, sanksi tak akan membantu proses negosiasi damai, tetapi malah mengganggu atau merusak kepercayaan. Rusia dan Amerika Serikat akan berhadapan satu sama lain dalam Sidang Dewan Keamanan PBB karena Moskwa bersiap untuk memveto resolusi yang menerapkan sanksi bagi Suriah. Dewan Keamanan PBB, menurut rencana, melakukan pemungutan suara pada Selasa atas draf resolusi yang disiapkan oleh AS, Inggris, dan Perancis. Sanksi akan dijatuhkan pada 11 orang Suriah dan 10 entitas yang terkait dengan serangan kimia pada 2014-2015. (AFP/ATO)160 Orang Tewas akibat Konflik Senjata MyanmarSedikitnya 160 orang meninggal selama tiga bulan konflik senjata antara militer Myanmar dan milisi di Negara Bagian Shan. Hal itu disampaikan oleh seorang pejabat senior militer Myanmar, Selasa (28/2), di tengah upaya menghidupkan kembali pembicaraan damai. Lebih dari 20.000 orang mengungsi sejak pecah kontak senjata antara militer dan sejumlah kelompok etnis bersenjata di perbatasan dengan China, akhir November lalu. Konflik terjadi di bagian utara Negara Bagian Shan dan wilayah tetangga, Kachin. Situasi ini menghambat upaya yang tengah diupayakan oleh pemerintahan Aung San Suu Kyi untuk mengakhiri konflik di perbatasan yang telah berlangsung puluhan tahun. "Kami memiliki 45 jenazah musuh dan menangkap 4 orang lainnya," kata pejabat militer Myanmar, Jenderal Mya Tun Oo. (afp/ato)Ahli Waris Samsung Resmi Dikenai DakwaanKejaksaan Korea Selatan, Selasa (28/2), mengumumkan, ahli waris perusahaan raksasa Samsung, Lee Jae-yong, dan empat eksekutif lainnya dikenai sejumlah dakwaan yang meliputi penyuapan. Pengumuman pemberian dakwaan itu membuat Lee dan keempat koleganya hampir dipastikan akan menjalani persidangan. Hal ini memberikan ketidakpastian baru terhadap Samsung yang tengah berusaha bangkit setelah kasus penarikan kembali besar-besaran telepon seluler pintar Galaxy Note 7, tahun lalu. Menurut juru bicara jaksa penyelidik kasus korupsi dan penyalahgunaan kekuasaan yang menyebabkan Presiden Park Geun-hye dimakzulkan, selain tuduhan penyuapan, penggelapan, dan penyembunyian aset di luar negeri, Lee juga didakwa bersaksi palsu. Lee (48) ditangkap pada 17 Februari karena dituduh berperan dalam skandal korupsi yang melibatkan Park. (afp/reuters/ato)

Editor:
Bagikan
Logo Kompas
Logo iosLogo android
Kantor Redaksi
Menara Kompas Lantai 5, Jalan Palmerah Selatan 21, Jakarta Pusat, DKI Jakarta, Indonesia, 10270.
+6221 5347 710
+6221 5347 720
+6221 5347 730
+6221 530 2200
Kantor Iklan
Menara Kompas Lantai 2, Jalan Palmerah Selatan 21, Jakarta Pusat, DKI Jakarta, Indonesia, 10270.
+6221 8062 6699
Layanan Pelanggan
Kompas Kring
+6221 2567 6000