Hal itu ditegaskan Menteri Luar Negeri Perancis Jean Marc Ayrault saat bertemu Menteri Luar Negeri RI Retno LP Marsudi di Jakarta, Selasa (28/2).
Kunjungan ke Jakarta ini merupakan yang pertama bagi Ayrault. Namun, ia mengatakan, secara khusus telah dua kali bertemu Retno tahun lalu terkait isu perdamaian untuk Palestina.
”Ini kunjungan pertama saya ke Jakarta, di saat yang tepat dalam meningkatkan hubungan antarnegara. Presiden Francois Hollande akan datang ke Indonesia pada akhir Maret, dan kedatangan saya untuk persiapan kunjungan itu,” tutur Ayrault.
”Kami punya banyak alasan meningkatkan hubungan. Kedua negara sama-sama berperan di kawasan, demokratis, dan punya misi yang sama dalam perdamaian dan keamanan global,” lanjutnya.
Menurut dia, di dunia yang dipenuhi dengan ketidakpastian, penting untuk setiap negara bekerja bersama meningkatkan keamanan dan mematuhi regulasi global. ”Dan dalam kelompok G-20, resiprositas memungkinkan kita saling memahami untuk meningkatkan kerja sama konkret,” ujar Ayrault.
Sebelum bertemu Retno, Ayrault diterima oleh Presiden Joko Widodo. Dalam pertemuan itu, Perancis menunjukkan minat meningkatkan kerja sama dengan Indonesia. ”Kami senang, ambisi itu juga dimiliki oleh Pemerintah Indonesia dan itu harus direalisasikan,” ucapnya.
Dalam sambutannya, Retno mengatakan, nilai kerja sama ekonomi kedua negara cukup signifikan. Perancis merupakan salah satu mitra perdagangan penting RI di Eropa. Tahun lalu nilai perdagangan kedua negara tercatat mencapai 2,23 miliar dollar AS, dan Perancis merupakan investor kelima terbesar di Indonesia dari kelompok negara Uni Eropa. Setiap tahun tak kurang dari 238.000 wisatawan asal Perancis berkunjung ke Indonesia.
Selain isu ekonomi, juga dibahas kerja sama kontraterorisme dan kesepakatan untuk terus mengusahakan solusi damai untuk Palestina. ”Kita juga memiliki pandangan yang sama, yaitu solusi dua negara,” ujar Retno.
Hollande
Dalam wawancara singkat setelah menyampaikan pidato publik di Institut Perancis Indonesia (IFI), Ayrault mengatakan, Indonesia sangat penting bagi Perancis sehingga Presiden Hollande berniat datang ke Indonesia.
”Presiden sudah datang ke semua negara ASEAN, kecuali Indonesia. Indonesia negara terpenting di kawasan dan punya peran khusus dalam pembangunan, stabilitas kawasan, perdamaian, perang melawan terorisme. Dalam komitmen pada kebebasan dan toleransi, Indonesia adalah contoh yang baik,” ujarnya.
Terkait kebangkitan populisme dan kecenderungan menolak perdagangan bebas, Ayrault mengatakan, perlu negosiasi yang adil bagi semua pihak dan menata dunia yang lebih baik. ”Uni Eropa adalah contohnya. Perancis dan Jerman dulu berperang, tetapi kini menjadi tulang punggung UE,” ujarnya. (WAS/JOS)
Editor:
Bagikan
Kantor Redaksi
Menara Kompas Lantai 5, Jalan Palmerah Selatan 21, Jakarta Pusat, DKI Jakarta, Indonesia, 10270.
Tlp.
+6221 5347 710
+6221 5347 720
+6221 5347 730
+6221 530 2200
Kantor Iklan
Menara Kompas Lantai 2, Jalan Palmerah Selatan 21, Jakarta Pusat, DKI Jakarta, Indonesia, 10270.