Dua tahun lamanya, setelah kunjungan kenegaraan Presiden Joko Widodo ke Arab Saudi, Raja Arab Saudi Salman bin Abdulaziz al-Saud baru dapat membalas kunjungan tersebut. Penghormatan luar biasa dirasakan Presiden Jokowi saat tiba di negeri gurun tersebut. Penghormatan yang diterima Presiden Jokowi saat itu dibalas dengan penghormatan kembali kepada Raja Salman. Hal itu layaknya sebuah persahabatan antardua negara, tak sekadar hanya timbal balik, tetapi jauh lebih dari penghormatan dan penghargaan.
Karena alasan itu, Presiden Jokowi memberikan Tanda Kehormatan Bintang Republik Indonesia Adipurna kepada Raja Salman, Rabu (1/3), di Istana Bogor, Jawa Barat. Tanda kehormatan tersebut diberikan dengan pertimbangan komitmen kuat Raja Salman membina hubungan baik antara Indonesia dan Arab Saudi. Pemberian tanda kehormatan tersebut ditetapkan dalam Keputusan Presiden RI Nomor 22/TK/Tahun 2017.
Menurut Peraturan Pemerintah Nomor 35 Tahun 2010 tentang Pelaksanaan Undang-Undang Nomor 20 Tahun 2009 tentang Gelar, Tanda Jasa, dan Tanda Kehormatan, bintang adalah tanda kehormatan tertinggi berbentuk bintang yang diterima oleh warga negara Indonesia ataupun asing dari Presiden RI. Bintang diberikan karena selain berjasa sangat luar biasa di berbagai bidang dan bermanfaat, juga karena pengabdian dan pengorbanan serta darma baktinya yang diakui secara luas di tingkat nasional atau internasional.
Raja Salman tampak bahagia. Ia menundukkan sedikit kepalanya ketika Presiden Jokowi mengalungkan tanda bintang itu melingkari leher raja. Sesaat kemudian, Raja Salman menunjukkan bukti penerimaan tanda bintang kepada hadirin seraya melambaikan tangan.
Suasana gembira terlihat di Ruang Teratai, Istana Bogor, Kota Bogor, pukul 17.00. Tak terlihat wajah lelah Raja yang menginjak usia ke-81. Padahal, sore itu, Raja dan delegasi resmi baru tiba di Jakarta setelah terbang dari Kuala Lumpur, Malaysia.
Tertinggi
Dalam sistem pemberian penghargaan, Bintang Adipurna merupakan penghargaan sipil tertinggi di Indonesia. Hal ini sesuai dengan Pasal 8 Undang-Undang Republik Indonesia Nomor 20 Tahun 2009 Tentang Gelar, Tanda Jasa, dan Tanda Kehormatan. Bintang Republik Indonesia Adipurna termasuk bintang berkelas dan menempati urutan teratas dari lima jenis bintang RI. Empat jenis bintang lain di bawah Adipurna adalah Adipradana, Utama, Pratama, dan Nararya.
Selain Raja Salman, sejumlah tokoh luar negeri pernah mendapatkan tanda bintang yang sama dari pemerintah. Mereka di antaranya Yang Dipertuan Agong XIII Malaysia Tuanku Mizan Zainal Abidin, Minggu 16 Oktober 2011; Presiden Filipina Benigno S Aquino III dan Perdana Menteri Timor Leste Xanana Gusmao, Jumat 10 Oktober 2014. Saat itu, penghargaan diberikan Presiden Susilo Bambang Yudhoyono.
Medali Arab Saudi
Sebelumnya, pada 12 September 2015 di Jeddah, Raja Salman memberikan medali penghargaan ”Star of Order of Abdulaziz al-Saud” kepada Presiden Jokowi. Tak banyak tokoh yang mendapatkan medali itu. Pemimpin dunia yang pernah mendapatkannya antara lain mantan Presiden Amerika Serikat Barack Obama dan mantan Perdana Menteri Inggris David Cameron.
Pemberian medali kepada Jokowi dilakukan di Istana Al Salam Diwam Maliki. Pemberian penghargaan dilakukan seusai upacara kenegaraan yang tertunda sehari sebelumnya karena badai gurun. Sehari sebelumnya, Raja Salman yang menjemput Presiden Jokowi di bandara yang dilanda badai. Dia meminta agar langsung beristirahat di Istana Raja Faisal yang disediakan khusus untuk Presiden Jokowi dan delegasi.
Medali dari Raja Salman dan Bintang Adipurna dari Presiden Jokowi adalah bukti hangatnya hubungan kedua negara. Selama ini, banyak peluang tak terkelola dengan baik, ditandai dengan kecilnya investasi Arab Saudi di Indonesia. Ekspor produk Indonesia ke negeri itu pun tergolong minim dibandingkan dengan mitra dagang RI lain, seperti China dan Jepang.
Hujan deras
Saat Raja Salman dan delegasi masuk ke Istana Kepresidenan Bogor, sekitar pukul 13.50, hujan deras mengguyur Kota Bogor. Selain ribuan siswa yang menyambut Raja basah kuyup, juga parade pasukan dan marching band. Upacara penyambutan terpaksa digeser ke dalam sisi utara Istana Bogor yang terlindung hujan. Dentuman 21 meriam meledak bersamaan dengan suara rintik hujan.
Presiden Jokowi yang sudah menunggu di istana menyambut kedatangan Raja. Presiden menyampaikan kegembiraannya karena dapat bertemu kembali dengan Raja. ”Selamat datang Sri Baginda Raja Salman di Istana Bogor. Senang sekali dapat bertemu kembali dengan Sri Baginda Raja. Terakhir kita bertemu tahun 2015 di Saudi Arabia,” kata Presiden.
Keakraban dua pemimpin itu terekam saat mereka makan siang. Presiden dengan telepon pintar yang digenggamnya sendiri mengabadikan peristiwa itu. Sementara Raja Salman terlihat sedang menikmati sajian makan siang. Saat diberi kesempatan berbicara, Raja Salman menyampaikan salam kepada rakyat Indonesia.
”Saya sangat senang berada di Indonesia dan sekarang saya bersama Presiden Indonesia. Bagi kami, rakyat Indonesia adalah seperti saudara sendiri,” kata Raja Salman lewat penerjemah.
Makan siang berlanjut dalam situasi hujan yang belum juga reda. Rencana penanaman pohon pun terpaksa dibatalkan. Namun, situasi itu tidak mengurangi kehangatan di ruang makan. Menteri Luar Negeri RI Retno LP Marsudi mengakui, dua tahun terakhir persahabatan kedua negara meningkat signifikan. (ANDY RIZA HIDAYAT)
Editor:
Bagikan
Kantor Redaksi
Menara Kompas Lantai 5, Jalan Palmerah Selatan 21, Jakarta Pusat, DKI Jakarta, Indonesia, 10270.
Tlp.
+6221 5347 710
+6221 5347 720
+6221 5347 730
+6221 530 2200
Kantor Iklan
Menara Kompas Lantai 2, Jalan Palmerah Selatan 21, Jakarta Pusat, DKI Jakarta, Indonesia, 10270.