Presiden: Masa Depan Ekonomi Dunia di Kawasan Samudra Hindia
Oleh
·4 menit baca
JAKARTA, KOMPAS – Kawasan Samudra Hindia yang sangat luas menghadirkan banyak tantangan dan peluang. Dan di kawasan Samudra Hindia inilah terletak masa depan ekonomi dunia. Setidaknya, separuh perjalanan kapal transportasi dan dua per tiga kapal tanker energi melalui Samudra Hindia. Sebanyak 2,7 miliar warga tinggal di kawasan ini.
Itulah kekuatan luar biasa kawasan Samudra Hindia, demikian diungkapkan Presiden Joko Widodo. ”Samudra Hindia adalah samudra masa depan, dan masa depan ekonomi dunia ada di kawasan ini,” kata Presiden Jokowi dalam pidato resmi di Konferensi Tingkat Tinggi (KTT) Pelaku Bisnis Asosiasi Kerja Sama Lingkar Samudra Hindia (IORA), Senin (6/3), di Jakarta.
Pertemuan kemarin dihadiri 314 peserta dari berbagai sektor bisnis. Hadir pula beberapa Menteri Kabinet Kerja, seperti Menteri Perdagangan Enggartiasto Lukita, Menteri Komunikasi dan Informatika Rudiantara, dan Menteri Pariwisata Arief Yahya.
Tantangan yang disodorkan kawasan raksasa Samudra Hindia dinilai menciptakan peluang bisnis bagi para pengusaha. Presiden Jokowi, yang pernah menjadi pengusaha selama sekitar 20 tahun sebelum terjun ke dunia politik sekitar 12 tahun lalu, mengharapkan, semua pengusaha menciptakan solusi atas peluang dan tantangan tersebut. Indonesia pun akan memperkuat poros maritim dan menghubungkannya dengan IORA.
Tantangan usaha lain yang dihadapi pebisnis saat ini, menurut Presiden, adalah revolusi digital. Hal ini belum terasa ketika Jokowi masih menjadi pengusaha. Namun, sekarang, mobile internet sudah sangat biasa. Bersama smartphone, kata Presiden, mobile internet mendemokrasikan akses. Semua orang dari semua kalangan bisa menjangkau apa pun melalui gawai di tangannya.
Dalam menciptakan usaha, menurut Presiden, upaya menghasilkan untung sebanyak-banyaknya tidak dilarang. Adapun pemerintah akan memastikan supaya infrastruktur telekomunikasi terbangun, baik jaringan komunikasi seluler maupun jaringan kabel fiber optik. Harapannya, data lebar pita (bandwidth) bisa disalurkan dalam jumlah besar dan harga efisien.
Di sisi lain, Presiden Jokowi menegaskan, pemerintah akan mengurangi beban-beban dunia bisnis, seperti regulasi serta perizinan yang berlebihan dan menghambat. Korupsi juga akan dikurangi untuk memperbaiki kinerja birokrasi.
Tiga pelaku utama
Dalam pertemuan tingkat tinggi pelaku bisnis IORA itu, Presiden juga mendorong pertumbuhan ekonomi yang berkeadilan dengan tiga pelaku utama, yakni pelaku usaha kecil menengah (UKM), perempuan, dan generasi muda. UKM di semua negara IORA menghasilkan setidaknya separuh dari produk domestik bruto.
Selain itu, UKM juga menyediakan lebih dari 70 persen lapangan kerja. Adapun perempuan, menurut Jokowi, penting karena sebagai pilar keluarga, memiliki etika dan rasa tanggung jawab yang biasanya jauh lebih baik daripada kaum pria. Generasi muda pun akan menjadi kekuatan ekonomi baru sepanjang memiliki etos kerja dan keberanian.
Dengan adanya mobile internet dan smartphone, lanjut Presiden, platformnya sudah terbentuk. Usaha-usaha yang dikelola UKM, perempuan pengusaha, ataupun pengusaha muda bisa menjangkau ke tingkat nasional, regional, bahkan internasional.
”Kuncinya, bagaimana memastikan semua orang terkoneksi dengan baik, melalui aplikasi-aplikasi mobile, melalui komunitas-komunitas online, melalui online marketplace, melalui online payment system, dan hal itu sebenarnya bukan tantangan teknis atau tantangan teknologi, melainkan lebih pada tantangan business model,” kata Presiden.
Jamuan santap malam
Dalam jamuan santap malam di Plenary Hall, Jakarta Convention Center, Presiden Jokowi mengapresiasi kehadiran delegasi peserta KTT IORA. ”Selamat datang di Jakarta, ibu kota Republik Indonesia, sekaligus pusat niaga dan pusat bisnis Indonesia. Kami sangat mengapresiasi dan menghormati kehadiran Bapak dan Ibu pada acara yang bersejarah, yaitu KTT pertama, dalam dua puluh tahun sejarah IORA,” ujar Presiden Jokowi dalam sambutannya.
Menurut Presiden, kawasan Samudra Hindia adalah kawasan yang kaya dengan sejarah dan kaya dalam budaya yang beragam. Di dalam kawasan ini, Indonesia berdiri di bagian timur, sebagai zona ekonomi eksklusif terbesar di dunia. Dengan 17.000 pulau, Indonesia juga merupakan negara kepulauan terbesar di dunia.
Presiden Jokowi hadir bersama Ibu Negara Ny Iriana Joko Widodo, presiden ke-5 RI Megawati Soekarnoputri, para ketua lembaga tinggi negara, dan menteri anggota Kabinet Kerja. Sejumlah kepala negara atau kepala pemerintahan yang hadir dalam santap malam itu, menurut Kepala Biro Pers, Media, dan Informasi Sekretariat Presiden Bey T Machmudin, yakni Presiden Afrika Selatan Jacob Zuma dan Ibu Bongi Ngema Zuma, Presiden Sri Lanka Maithripala Sirisena, Presiden Mozambik Filipe Nyusi, Perdana Menteri Bangladesh Sheikh Hasina Wazed, serta Perdana Menteri Malaysia Najib Razak dan Ibu Rosmah Mansor.
Presiden Jokowi dijadwalkan membuka resmi KTT IORA, Selasa ini. Ia berharap ajang ini menjadi konferensi yang produktif dan bermanfaat bagi penduduk di kawasan Samudra Hindia. (INA)
Editor:
Bagikan
Kantor Redaksi
Menara Kompas Lantai 5, Jalan Palmerah Selatan 21, Jakarta Pusat, DKI Jakarta, Indonesia, 10270.
Tlp.
+6221 5347 710
+6221 5347 720
+6221 5347 730
+6221 530 2200
Kantor Iklan
Menara Kompas Lantai 2, Jalan Palmerah Selatan 21, Jakarta Pusat, DKI Jakarta, Indonesia, 10270.