logo Kompas.id
InternasionalJepang dan AS Berebut Saham...
Iklan

Jepang dan AS Berebut Saham Aramco

Oleh
· 3 menit baca

Sejarah berulang lagi. Pada 1939, Jepang bergerak menyaingi Amerika Serikat untuk mendapat hak eksplorasi minyak di Arab Saudi setelah perusahaan minyak asal AS, California Arabian Standard Oil Company (CASOC), menemukan sumber minyak pertama pada Maret 1938 di Distrik Al-Ahsa, Arab Saudi timur. Distrik ini mencakup banyak wilayah di Provinsi Timur, provinsi terbesar di negeri itu.Alkisah, seorang diplomat Jepang di Kairo, Mesir, yang bernama Masayuki Yukoyama pada awal April 1939 berangkat ke Riyadh dan bertemu Sheikh Yusuf Yasin, Sekretaris Khusus Raja Abdulaziz al-Saud, untuk membahas kemungkinan Jepang mendapat hak eksplorasi minyak di Arab Saudi.Perundingan antara Yukoyama dan Sheikh Yusuf Yasin pada 1-6 April 1939 di Riyadh dilanjutkan di Jeddah pada 13 April 1939. Pertemuan-pertemuan itu gagal membuahkan kesepakatan untuk memberi hak eksplorasi minyak kepada Jepang di Arab Saudi.Sepanjang tahun 1939, tercatat Jepang terus berusaha mendapat hak eksplorasi minyak di Arab Saudi dan hampir mendapat persetujuan Arab Saudi. Namun, meletusnya Perang Dunia II pada September 1939-dan Jepang terlibat dalam Perang Dunia II itu-membuyarkan semua upaya Jepang untuk mendapat hak eksplorasi minyak di Arab Saudi saat itu.Setelah 78 tahun, yakni pada 2017 bersamaan kunjungan Raja Salman bin Abdulaziz al-Saud pada 12-15 Maret ini, Jepang tampaknya berusaha melakukan "serangan balik", dengan mencoba menawarkan agar saham perusahaan minyak Arab Saudi, Aramco, dicatatkan pada Bursa Efek Tokyo.Menurut rencana, sekitar 5 persen saham Aramco akan dijual melalui penawaran saham perdana (IPO), tahun depan. Ini disebut-sebut bakal menjadi IPO terbesar di dunia, dengan estimasi nilai mencapai 100 miliar dollar AS (Rp 1.336 triliun).Penjualan 5 persen saham Aramco merupakan bagian dari pelaksanaan Visi Arab Saudi 2030, sebuah visi yang dirancang Pemerintah Arab Saudi untuk mendiversifikasi ekonomi tanpa bergantung pada minyak. Riyadh menetapkan target mendapat dana segar sedikitnya 100 miliar dollar AS.Dana segar tersebut diproyeksikan akan dibelanjakan di berbagai portofolio investasi, yang dapat menjadi sumber devisa di luar sektor migas.Kini, berbagai pusat keuangan dunia, seperti Tokyo, London, New York, Toronto, Hongkong, dan Singapura, bersaing agar dipilih menjadi tempat pencatatan saham Aramco saat IPO digulirkan tahun depan.Pada Senin (13/3), Perdana Menteri Jepang Shinzo Abe meminta Raja Salman agar mendukung pencatatan saham Aramco di Tokyo. Menurut Deputi Sekretaris Kabinet Jepang Kotaro Nogami, Raja Salman menjawab bahwa pihaknya akan melihat penawaran Tokyo karena ia berharap para investor Jepang membeli saham Aramco.Lobi TrumpDi tempat terpisah, Deputi Putra Mahkota Arab Saudi Pangeran Mohammad bin Salman, Kamis besok, dijadwalkan bertemu Presiden AS Donald Trump di Washington DC. Pertemuan ini dimaknai sebagai lobi tingkat tinggi AS terkait dengan rencana IPO Aramco.Pangeran Mohammad bin Salman adalah arsitek Visi Arab Saudi 2030 dan rencana IPO Aramco. Sejumlah pengamat menyebutkan, undangan Trump kepada Pangeran Mohammad bin Salman untuk bertemu di Gedung Putih sebagai aksi AS memotong upaya Jepang dan China terkait IPO Aramco.Di Tokyo, Jepang tidak mau kalah dan bergerak cepat. Pemerintah Jepang betul-betul memanfaatkan kunjungan Raja Salman untuk mendapat hak istimewa pencatatan (listing) saham Aramco.Arab Saudi dan Jepang diberitakan, Senin, telah mencapai kesepakatan untuk mempelajari kemungkinan Bursa Efek Tokyo dijadikan basis IPO Aramco.Bagi Jepang, ini masalah historis. Aramco berasal dari embrio perusahaan AS, CASOC, yang menyingkirkan Jepang dalam pertarungan merebut hak eksplorasi minyak di Arab Saudi tahun 1939. Jika Jepang berhasil menguasai sebagian besar saham Aramco yang dijual, hal itu bisa dianggap balasan dari kekalahan pada 1939 sekaligus mengakhiri hegemoni AS di sektor migas Timur Tengah.(MUSTHAFA ABD RAHMAN, dari Kairo, Mesir)

Editor:
Bagikan
Logo Kompas
Logo iosLogo android
Kantor Redaksi
Menara Kompas Lantai 5, Jalan Palmerah Selatan 21, Jakarta Pusat, DKI Jakarta, Indonesia, 10270.
+6221 5347 710
+6221 5347 720
+6221 5347 730
+6221 530 2200
Kantor Iklan
Menara Kompas Lantai 2, Jalan Palmerah Selatan 21, Jakarta Pusat, DKI Jakarta, Indonesia, 10270.
+6221 8062 6699
Layanan Pelanggan
Kompas Kring
+6221 2567 6000