logo Kompas.id
InternasionalDiperlukan Pendekatan Baru...
Iklan

Diperlukan Pendekatan Baru untuk Tangani Korut

Oleh
· 2 menit baca

TOKYO, KAMIS — Pendekatan diplomatik atau apa pun yang dilakukan dunia selama 20 tahun dinilai tidak berhasil menghentikan program nuklir Korea Utara. Pendekatan ini meliputi pula pemberian bantuan oleh Amerika Serikat senilai 1,35 miliar dollar AS kepada Korea Utara sebagai imbalan perlucutan program nuklir.Karena itu, Menteri Luar Negeri AS Rex Tillerson menilai, sudah waktunya ditempuh pendekatan baru. Namun, ia tak menjelaskan pendekatan baru apa yang hendak diterapkan pemerintahan Presiden AS Donald Trump. "Salah satu tujuan dari saya datang ke wilayah ini adalah saling berbagi pandangan tentang pendekatan yang baru," kata Tillerson dalam konferensi pers bersama Menteri Luar Negeri Jepang Fumio Kishida, Kamis (16/3), di Tokyo, Jepang.Tak perlu takutDalam kunjungan pertamanya ke Asia selaku menlu itu, Tillerson mendapat tugas mengingatkan Jepang, Korea Selatan, dan China bahwa AS akan tetap membantu mereka menghadapi ancaman rudal dan nuklir Korut. Meski demikian, ia menyadari kebijakan dan sanksi yang diberikan selama ini kepada Korut tidak mempan. "Korut dan rakyatnya tak perlu takut kepada AS atau negara-negara tetangganya di kawasan yang hanya ingin hidup damai berdampingan dengan Korut," ujar Tillerson.Setelah Tokyo, Tillerson akan menuju Seoul, Korea Selatan, guna membicarakan perkembangan pembangunan sistem pertahanan anti rudal THAAD. Dari Korsel, ia terbang ke China untuk mematangkan rencana pertemuan Presiden China Xi Jinping dengan Trump di AS pada April nanti.China adalah negara terakhir yang masih memiliki posisi tawar imbang dengan Korut. Namun, di antara China dan AS, ada ganjalan, yakni pemasangan THAAD. Sistem pertahanan anti rudal ini diprotes keras oleh China.Juru Bicara Kementerian Luar Negeri China Hua Chunying di Beijing mengatakan, negaranya meminta Korut untuk menghentikan uji coba rudal dan nuklir. Pada saat yang sama, China meminta Korsel dan AS untuk menghentikan latihan militer bersama agar situasi tak bertambah runyam. "Siapa saja boleh memberi usulan. Selama usulan itu bisa mengurangi ketegangan di Semenanjung Korea dan mempertahankan stabilitas perdamaian serta keamanan, kami akan terbuka," ujar Hua.(REUTERS/AFP/AP/LUK)

Editor:
Bagikan
Logo Kompas
Logo iosLogo android
Kantor Redaksi
Menara Kompas Lantai 5, Jalan Palmerah Selatan 21, Jakarta Pusat, DKI Jakarta, Indonesia, 10270.
+6221 5347 710
+6221 5347 720
+6221 5347 730
+6221 530 2200
Kantor Iklan
Menara Kompas Lantai 2, Jalan Palmerah Selatan 21, Jakarta Pusat, DKI Jakarta, Indonesia, 10270.
+6221 8062 6699
Layanan Pelanggan
Kompas Kring
+6221 2567 6000