Kilas Luar Negeri

AP Photo/Odd Andersen/Pool

Aktivis anti apartheid sekaligus teman dekat Nelson Mandela, Ahmed Kathrada, meninggal dunia pada usia 87, Selasa (28/3), di Johannesburg, Afrika Selatan. Kathrada, bersama Mandela, menjalani hidup di penjara selama 26 tahun dan 3 bulan serta pernah menjadi penasihat parlemen untuk Presiden Mandela.

Presiden Perancis Francois Hollande dijadwalkan bertemu empat mata dengan Presiden Joko Widodo dalam kunjungan kenegaraannya ke Indonesia, Rabu (29/3) ini. Dalam rangkaian lawatan ke tiga negara Asia Tenggara ini, Hollande didampingi oleh Menteri Pertahanan Jean-Yves Le Drian, Menteri Muda Urusan Industri, Digital, dan Inovasi Christophe Sirugue, sejumlah anggota parlemen, dan sekitar 50 pengusaha. Selain pertemuan empat mata, juga akan dilakukan pertemuan bilateral dan jamuan makan kenegaraan. Ini adalah kunjungan pertama Presiden Perancis ke Indonesia dalam tiga dekade setelah kunjungan Presiden Francois Mitterrand pada 1986. Presiden Hollande juga akan menghadiri acara kolaborasi kedua negara di bidang ekonomi kreatif, digital, dan industri budaya. Dalam kunjungan ini, kedua negara yang telah menjalin kemitraan strategis sejak 2011 akan menandatangani puluhan kesepakatan di bidang maritim, pertahanan, dan lain-lain. (*/WAS)

Pejuang Anti Apartheid, Ahmed Kathrada, Wafat

Pejuang kesetaraan hak dan aktivis anti apartheid Afrika Selatan, Ahmed Kathrada, Selasa (28/3), meninggal dunia. Rekan seperjuangan Nelson Mandela itu wafat dalam usia 87 tahun. Paman Kathy—panggilan akrabnya—pernah dipenjara pada era apartheid selama 26 tahun, 18 tahun di antaranya di penjara Robben Island dan sebagian di antaranya bersama Mandela. Sebelum wafat, Kathrada sempat dirawat di rumah sakit di Johannesburg untuk menghilangkan pembekuan darah di otak. Ia akan dimakamkan pada Rabu ini dalam upacara pemakaman pribadi. Presiden Jacob Zuma memerintahkan pemasangan bendera setengah tiang sebagai penghormatan kepadanya. Peraih Nobel Perdamaian dan tokoh Afsel, Uskup Desmond Tutu, menyebut Kathrada sebagai sosok yang banyak menginspirasi, terutama saat melawan ketidakadilan ras. Pada era pemerintahan Mandela, Kathrada menjabat sebagai penasihat parlemen lima tahun, yaitu 1994 sampai 1999. (AFP/Reuters/JOS)