logo Kompas.id
InternasionalSentralitas Jadi Modal...
Iklan

Sentralitas Jadi Modal Integrasi dan Partisipasi

Oleh
· 2 menit baca

JAKARTA, KOMPAS — Sentralitas dan kohesivitas negara-negara anggota ASEAN adalah modal persatuan sekaligus pendorong partisipasi warga Asia Tenggara di tengah proses pemantapan Masyarakat Ekonomi ASEAN. Secara eksternal, dua aspek itu juga penting sebagai sarana untuk mempertahankan kredibilitas serta persatuan antarnegara anggota ASEAN di tengah kemungkinan perubahan lanskap geopolitik global.Hal itu mengemuka dalam acara "ASEAN Talks" yang diselenggarakan Centre for ASEAN Public Relations Studies (CAPRS) London School of Public Relations, berkolaborasi dengan ASEAN Public Relations Network, di Jakarta, Senin (27/3). Para pembicaranya ialah Duta Besar Misi India untuk ASEAN Suresh K Reddy, Duta Besar Korea Selatan untuk ASEAN Suh Jeong-in, Deputi Wakil Tetap Republik Indonesia untuk ASEAN Sanga Panggabean, serta Kepala Subdirektorat Kerja Sama Organisasi dan Internasional Kementerian Luar Negeri RI Risky Safary.Menurut Sanga, ASEAN wajib melanjutkan peran sentral dan kepemimpinannya dalam susunan arsitektur serta posisi regional secara strategis. Hal ini merupakan respons terhadap perubahan-perubahan hubungan antarnegara besar."ASEAN perlu menegaskan sentralitasnya, baik internal maupun eksternal, untuk mempertahankan kredibilitas, kesatuan, serta kohesivitas antar-anggota," ujar Sanga.Risky menyatakan, posisi ASEAN strategis di tengah percaturan global. ASEAN memiliki 10 mitra negara kerja sama, yaitu Australia, Kanada, China, Uni Eropa, India, Jepang, Selandia Baru, Rusia, Korea Selatan, dan Amerika Serikat. Jenis kerja sama antara lain dalam bentuk kemitraan dialog, kemitraan pengembangan, dan kemitraan selaku pengamat serta kemitraan tamu."Pengembangan kerja sama dengan mitra-mitra dialog saat ini fokus pada penguatan kerja sama ekonomi dalam mendukung integrasi ASEAN, terkait dengan masalah-masalah di tingkat transnasional dan juga tentang promosi kerja sama antarwarga," kata Risky.Piagam ASEAN menyatakan, sentralitas ASEAN menjadi penggerak utama kerja sama regional serta pembangunan masyarakat. Visi Komunitas ASEAN 2025 juga menyebutkan, ASEAN merupakan pendorong utama arsitektur regional berkembang.Pemerintah Indonesia mendukung sentralitas dan kohesivitas ASEAN. Pada 2016, Presiden Joko Widodo dalam KTT ASEAN di Laos mengingatkan pentingnya dua hal itu. Menurut dia, ASEAN tidak dapat disetir oleh negara-negara besar dengan kepentingan tertentu di kawasan (Kompas, 7 September 2016).Berbagi masa depanSuh Jeong-in menyatakan, ASEAN dan negara-negara lain memiliki kesempatan untuk berbagi serta mewujudkan cita-cita masa depan yang lebih baik. Menurut dia, cita-cita yang dibagi bersama antara Korsel dan ASEAN meliputi perdamaian, kemakmuran, dan kemajuan.ASEAN bersama Korsel bekerja sama di luar bidang keamanan, seperti penanganan perubahan iklim, manajemen kebencanaan, dan dunia siber. Di bidang ekonomi, ASEAN dan Korsel dalam proses meningkatkan kerja sama perdagangan bebas dengan target volume perdagangan hingga 200 miliar dollar AS pada 2020. (BEN)

Editor:
Bagikan
Logo Kompas
Logo iosLogo android
Kantor Redaksi
Menara Kompas Lantai 5, Jalan Palmerah Selatan 21, Jakarta Pusat, DKI Jakarta, Indonesia, 10270.
+6221 5347 710
+6221 5347 720
+6221 5347 730
+6221 530 2200
Kantor Iklan
Menara Kompas Lantai 2, Jalan Palmerah Selatan 21, Jakarta Pusat, DKI Jakarta, Indonesia, 10270.
+6221 8062 6699
Layanan Pelanggan
Kompas Kring
+6221 2567 6000