logo Kompas.id
Internasional300.000 Warga Raqqa...
Iklan

300.000 Warga Raqqa Terperangkap

Oleh
· 2 menit baca

BEIRUT, RABU — Sedikitnya 300.000 warga terperangkap dalam kondisi ketakutan di kota Raqqa, Suriah utara. Mereka dijadikan tameng hidup oleh kelompok Negara Islam di Irak dan Suriah di tengah gempuran koalisi yang didukung militer Amerika Serikat.Keprihatinan terhadap kondisi warga sipil di tengah konflik di Suriah menguat setelah pertempuran di Mosul. Lembaga Amnesty International, Selasa (28/3), menyatakan, pasukan koalisi sepatutnya bertanggung jawab terhadap akibat dari tindakan-tindakannya. Pihak AS menjawab bahwa mereka tengah menginvestigasi serangan yang menyebabkan korban sipil tewas di Mosul. Namun, AS menyatakan, milisi NIIS juga wajib dituntut pertanggungjawabannya.Hingga Rabu (29/3), diwartakan bahwa serangan udara koalisi menyerang beberapa titik di Raqqa secara acak hampir setiap hari. Warga yang terjebak dalam situasi yang tidak menentu itu semakin ketakutan. Mereka tidak bisa keluar dari kota begitu saja di tengah penjagaan NIIS.Serangan sebagian besar menghantam kawasan utara kota. Laporan ini diungkapkan warga yang mengaku kehilangan nyawa sanak saudaranya akibat serangan sporadis itu. Tidak ada petunjuk dan tempat pasti bagi warga untuk berlindung."Warga sama sekali tidak tahu harus pergi ke mana," ujar aktivis yang tidak mau diungkapkan identitasnya itu demi keselamatan dirinya.SelebaranKertas selebaran yang dibagikan dari pesawat-pesawat pasukan koalisi menambah kebingungan dan ketakutan warga. Penyebabnya ialah adanya dua jenis edaran dengan isi yang berbeda.Satu edaran menyatakan, area di dekat Sungai Efrat aman. Adapun satu jenis selebaran lagi menyatakan bahwa kapal jenis apa pun yang melintas di sungai bakal diserang dari udara.Ribuan warga yang merupakan pengungsi dari kota-kota lain di Suriah memilih tinggal di pinggir-pinggir jalan. Mereka berteduh di dalam tenda. Ketakutan akibat serangan udara bertambah dengan cukup seringnya pertempuran darat antarpihak yang bertikai.Kepanikan hebat terjadi pada awal pekan ini. Melalui pengeras suara di masjid-masjid, kelompok NIIS mengumumkan, serangan AS telah menghancurkan sebuah dam di barat Raqqa. Warga langsung menyingkir dari kawasan aliran dam karena takut kebanjiran. Namun, belakangan diketahui bahwa pengumuman NIIS tersebut salah. (AP/BEN)

Editor:
Bagikan
Logo Kompas
Logo iosLogo android
Kantor Redaksi
Menara Kompas Lantai 5, Jalan Palmerah Selatan 21, Jakarta Pusat, DKI Jakarta, Indonesia, 10270.
+6221 5347 710
+6221 5347 720
+6221 5347 730
+6221 530 2200
Kantor Iklan
Menara Kompas Lantai 2, Jalan Palmerah Selatan 21, Jakarta Pusat, DKI Jakarta, Indonesia, 10270.
+6221 8062 6699
Layanan Pelanggan
Kompas Kring
+6221 2567 6000