logo Kompas.id
InternasionalPebisnis Menunggu Sambil Tetap...
Iklan

Pebisnis Menunggu Sambil Tetap Mencari Peluang

Oleh
· 2 menit baca

JAKARTA, KOMPAS — Pemerintah dan para pebisnis di Indonesia cenderung menunggu perkembangan proses keluarnya Inggris dari Uni Eropa (UE) atau Brexit hingga tuntas sambil mencari peluang yang dapat diambil dari sisi kepentingan Indonesia. Proses politik antara Inggris dan UE akan menentukan efek ekonomi bagi Inggris serta UE."Menurut saya, jangan kita malah heboh sendiri. UE dan Inggris saja sama-sama belum dapat memastikan bagaimana akhir dari proses-proses itu," kata Direktur Jenderal Perundingan Perdagangan Internasional, Kementerian Perdagangan RI Iman Pambagyo kepada Kompas di Jakarta, Jumat (31/3).Iman menyatakan, pihaknya cenderung menanggapi isu Brexit secara "lunak", tidak panik. Sikap menunggu dengan mencari peluang bagi kepentingan RI dikedepankan. Efek ekonomi Brexit, menurut dia, saat ini belum jelas."Salah satu wacana yang dipertimbangkan adalah kemungkinan Inggris lepas dari UE, tetapi tetap punya (kesepakatan) perdagangan bebas secara bilateral," ujar Imam.Menurut dia, mungkin saja Inggris tetap bersama UE dalam semua perdagangan bebas yang dimiliki atau dirundingkan oleh UE dengan negara lain.Secara terpisah, Sekretaris PT Bank Negara Indonesia Tbk (BNI) Ryan Kiryanto menyatakan, pada prinsipnya, BNI Cabang London bakal mengikuti regulasi Pemerintah Inggris. Menurut dia, aset BNI Cabang London tetap terkonsolidasi dengan aset BNI dengan kantor pusatnya di Jakarta.Ryan menyampaikan, posisi BNI di London sangat strategis, mempresentasikan negara RI sekaligus pengembangan bisnis perseroan. Mengingat ada pemegang saham BNI yang berasal dari daratan Eropa, secara rutin, manajemen BNI menggelar pertemuan bisnis di Eropa, termasuk di London. Proses negosiasiSementara itu, Uni Eropa telah mengeluarkan draf panduan negosiasi Brexit. Isinya antara lain mengenai kesiapan UE bernegosiasi dengan Inggris terkait dengan masa depan kesepakatan perdagangan bebas sebelum kedua belah pihak menyetujui syarat-syarat proses Brexit.Salah satu pejabat senior UE memperkirakan, diperlukan waktu lebih dari dua tahun untuk menjabarkan aturan-aturan itu secara detail. Para pemimpin UE akan mengadopsi perintah final tentang aneka negosiasi tersebut pada 22 Mei.Diungkapkan pula bahwa tanpa upaya-upaya terbaik, maka negosiasi tersebut dapat saja gagal. Negosiasi alot memang diperkirakan terjadi dalam proses itu, termasuk mencakup posisi politik negara.Merespons London yang mulai menjalankan proses Brexit, Menteri Pertama Skotlandia Nicola Sturgeon dalam suratnya kepada Perdana Menteri Inggris Theresa May menyampaikan keinginan Skotlandia untuk menggelar referendum kemerdekaan. (AFP/BEN)

Editor:
Bagikan
Logo Kompas
Logo iosLogo android
Kantor Redaksi
Menara Kompas Lantai 5, Jalan Palmerah Selatan 21, Jakarta Pusat, DKI Jakarta, Indonesia, 10270.
+6221 5347 710
+6221 5347 720
+6221 5347 730
+6221 530 2200
Kantor Iklan
Menara Kompas Lantai 2, Jalan Palmerah Selatan 21, Jakarta Pusat, DKI Jakarta, Indonesia, 10270.
+6221 8062 6699
Layanan Pelanggan
Kompas Kring
+6221 2567 6000