logo Kompas.id
InternasionalRudal THAAD, Pengubah...
Iklan

Rudal THAAD, Pengubah Permainan

Oleh
· 3 menit baca

Perdebatan tentang penempatan sistem rudal anti rudal terkini, terminal high altitude area defense (THAAD), milik Amerika Serikat di Korea Selatan bukan semata-mata tentang kemampuannya menghadang rudal-rudal balistik. Pasalnya, dibandingkan dengan sistem rudal anti rudal yang telah dikembangkan AS sebelumnya, seperti Patriot, yang telah teruji di medan pertempuran, THAAD hingga kini belum pernah menunjukkan tajinya.Meskipun demikian, bukan berarti kapabilitas sistem terbaru itu diragukan. Sama sekali tidak. China yang juga memiliki kemampuan teknologi militer tinggi cemas, bahkan sangat cemas. Sistem rudal anti rudal itu diketahui didukung radar yang mampu mengendus aktivitas lawan hingga sejauh lebih dari 2.000 kilometer. Dengan kemampuan itu, AS dan Korsel dapat mengantisipasi setiap gerak-gerik tentara Korut-sejak detik pertama-mempersiapkan rudal-rudal balistik mereka.Namun, kemampuan itu pula yang membuat Beijing ketar-ketir. Kemampuannya mengendus hingga beribu-ribu kilometer membuat China seolah ditelanjangi. "Jelas, tak ada seorang pun di China yang benar-benar tahu kemampuan teknis THAAD dan itulah bagian dari masalah," kata Zhang Baohui, seorang ahli China.Kemampuan penuh THAAD, menurut dia, masih terbungkus rapat dan sangat rahasia. Kondisi itu menciptakan kesenjangan strategis bagi China. Di sisi lain, meskipun AS berkeras THAAD sangat diperlukan untuk melindungi Korsel dari nuklir Korut, sejumlah ahli strategi China meyakini, THAAD juga berpotensi jadi ancaman bagi senjata strategis milik Beijing.Menurut Li Bin, ahli keamanan di Universitas Tsinghua, Beijing, radar THAAD memungkinkan AS memperoleh data rudal China. Kapabilitas itu sangat potensial merusak strategi nuklir China. Secara resmi, China menyatakan keberatan dengan THAAD karena akan menggoyahkan keseimbangan keamanan regional.Boleh dikatakan, kehadiran THAAD layaknya game changer yang mampu mengubah "kemapanan permainan". Tidak mengherankan jika China berulang kali memprotes penyebaran THAAD di Korsel dan memaksa Beijing mengambil jarak dengan Seoul. Wujudnya, otoritas China telah menutup puluhan toko ritel asal Korsel, Lotte, karena pemilik waralaba itu menyediakan lahan untuk penempatan THAAD.Terkait isu nuklir Korut, meski turut mendukung resolusi Dewan Keamanan PBB yang memperketat sanksi untuk Korut, Beijing tetap membutuhkan Pyongyang sebagai mitra kawasan. Namun, ketika Presiden Donald Trump dalam wawancara dengan Financial Times menegaskan bahwa pihaknya siap bertindak terhadap Pyongyang jika Beijing enggan melakukannya, hal itu tentu akan memberi tekanan berat kepada Presiden Xi Jinping. Dijadwalkan mereka bertemu, Kamis-Jumat ini, di Florida."Dan baik, jika China membantu kita terkait isu Korea Utara, atau tidak. Dan jika mereka melakukannya, itu akan sangat baik bagi China, dan jika tidak, itu tidak baik bagi siapa pun," kata Trump. Ia menegaskan, AS dapat benar-benar menangani Korut tanpa bantuan China. Mungkin itulah peran yang akan disandang THAAD sebagai game changer..(AP/AFP/Reuters/B Josie Susilo Hardianto)

Editor:
Bagikan
Logo Kompas
Logo iosLogo android
Kantor Redaksi
Menara Kompas Lantai 5, Jalan Palmerah Selatan 21, Jakarta Pusat, DKI Jakarta, Indonesia, 10270.
+6221 5347 710
+6221 5347 720
+6221 5347 730
+6221 530 2200
Kantor Iklan
Menara Kompas Lantai 2, Jalan Palmerah Selatan 21, Jakarta Pusat, DKI Jakarta, Indonesia, 10270.
+6221 8062 6699
Layanan Pelanggan
Kompas Kring
+6221 2567 6000