logo Kompas.id
InternasionalNegeri Kecil Pangkalan Militer...
Iklan

Negeri Kecil Pangkalan Militer Negara Besar

Oleh
· 3 menit baca

Menteri Pertahanan Amerika Serikat Jim Mattis hari Minggu (23/4) mengakhiri lawatannya ke Timur Tengah dan Afrika di Djibouti, sebuah negeri kecil di Afrika timur. Djibouti hanya berpenduduk 872.932 jiwa. Negeri seluas 23.200 kilometer persegi-separoh luas wilayah Provinsi Jawa Timur-tersebut adalah satu-satunya negara Afrika yang masuk daftar kunjungan Menhan AS itu dalam lawatan di Timur Tengah, pekan lalu.Kebijakan luar negeri pemerintahan Presiden AS Donald Trump di Timur Tengah saat ini, yang memberi prioritas terhadap perang melawan kelompok Negara Islam di Irak dan Suriah (NIIS), mengantarkan Djibouti menjadi semakin strategis dalam perang melawan NIIS dan gerakan radikal lainnya.Nilai strategis Djibouti itu kini bisa setara dengan negara besar di kawasan, seperti Mesir, Arab Saudi, Israel, dan Qatar, yang juga dikunjungi Menhan AS tersebut dalam lawatannya kali ini. AS tidak mungkin bisa mengabaikan peran Djibouti dalam perang melawan NIIS dan gerakan radikal sejenisnya di Timur Tengah ataupun Afrika saat ini dan masa mendatang.Dari Djibouti, pesawat dan helikopter tempur AS selama ini lepas landas untuk menggempur sasaran kelompok militan Al Qaeda di Yaman dan gerakan radikal Al Shabab yang berafiliasi kepada NIIS di Somalia. Dari Djibouti pula, pesawat dan helikopter tempur AS terbang untuk menggelar patroli di atas Laut Merah, Aden, dan Hindia dalam upaya mencegah terjadi aksi perompakan laut di kawasan tersebut.AS saat ini memiliki pangkalan militer di Djibouti, pangkalan militer AS terbesar di Afrika, yang dikenal dengan nama Pangkalan Militer Lemonnier. Pangkalan militer AS tersebut berada di Distrik Ambouli, yang berdampingan dengan Bandar Udara Internasional Djibouti. Pangkalan militer AS itu memiliki panjang sekitar 4.000 meter, yang menjadi tempat lepas landas pesawat dan helikopter tempur serta pesawat tanpa awak.AS menempatkan secara permanen sekitar 2.000 hingga 3.700 pasukan dan perwira, termasuk pegawai sipil, di Pangkalan Militer Lemonnier. Pangkalan militer tersebut dilengkapi berbagai fasilitas, seperti lapangan sepak bola, lapangan voli, kolam renang, pusat kebugaran, serta restoran dan kafe, seperti restoran Pizza Hut dan Kentucky.AS mulai merintis membangun pangkalan militer besar di Djibouti pasca serangan teroris di New York dan Washington DC tahun 2001. Pasukan Marinir AS saat itu mulai berdatangan ke Djibouti untuk melancarkan perang melawan Al Qaeda di Timur Tengah dan Afrika.AS melihat letak geografis Djibouti sangat strategis karena bertetangga dengan Yaman dan Somalia, yang merupakan basis Al Qaeda di Timur Tengah dan Afrika.Djibouti juga berada di mulut selat sempit, Bab al-Mandeb, yang menghubungkan Laut Merah dan Teluk Aden, dan menjadi perlintasan kapal-kapal dagang dari Eropa ke Asia dan sebaliknya. Sekitar 30 persen lalu lintas perdagangan dunia melalui jalur Selat Bab al-Mandeb.Siapa pun yang menguasai Djibouti, berarti mengontrol jalur Selat Bab al-Mandeb yang sangat strategis itu. Karena itu, sejumlah negara besar juga berminat membangun pangkalan militer di Djibouti. Selain AS, Perancis juga memiliki pangkalan militer di Djibouti sejak era kolonial Perancis di negara itu.Diberitakan, China juga membangun pangkalan militer di Djibouti mulai 2017. Lokasinya hanya beberapa kilometer dari pangkalan militer AS. Negara lain yang menempatkan personel militer di Djibouti adalah Italia, Jerman, dan Jepang.Pemerintah Djibouti disebut menyambut baik siapa pun yang akan membangun pangkalan militer di negara itu, dengan syarat tidak bertentangan dengan keamanan nasional Djibouti. Apalagi, pangkalan-pangkalan militer itu bermisi melawan teroris dan perompak yang marak di negara-negara sekitar Djibouti, seperti Somalia, Yaman, Eritrea, Etiopia, dan Sudan.(Musthafa Abd Rahman,dari Kairo, Mesir)

Editor:
Bagikan
Logo Kompas
Logo iosLogo android
Kantor Redaksi
Menara Kompas Lantai 5, Jalan Palmerah Selatan 21, Jakarta Pusat, DKI Jakarta, Indonesia, 10270.
+6221 5347 710
+6221 5347 720
+6221 5347 730
+6221 530 2200
Kantor Iklan
Menara Kompas Lantai 2, Jalan Palmerah Selatan 21, Jakarta Pusat, DKI Jakarta, Indonesia, 10270.
+6221 8062 6699
Layanan Pelanggan
Kompas Kring
+6221 2567 6000