Suasana Indonesia di Manila

Kompas/Andy Riza Hidayat

Bendera Merah Putih berkibar berdampingan dengan bendera nasional Filipina di jalanan utama kota Manila, Jumat (28/4). Pengibaran bendera ini menyambut kunjungan kenegaraan Presiden Joko Widodo.

MANILA, KOMPAS — Hari ini jalanan utama kota Manila terpasang bendera Indonesia, Merah Putih. Dwiwarna berkibar berdampingan dengan bendera Filipina, yang didominasi warna biru, merah, dan putih. Pengibaran bendera ini bertepatan dengan momentum kunjungan kenegaraan Presiden Joko Widodo hari Jumat (28/4) ini.

Suasana Indonesia juga terlihat di jantung kekuasaan Filipina, yakni Istana Malacanang. Selain lagu ”Indonesia Raya” berkamandang, juga terlihat para menteri Kabinet Kerja di dalam istana ini. Mereka antara lain Menteri Koordinator Perekonomian Darmin Nasution; Menteri Koordinator Politik, Hukum, dan Keamanan Wiranto; Sekretaris Kabinet Pramono Anung, Menteri Perhubungan Budi Karya Sumadi; Menteri Luar Negeri Retno Marsudi; serta Kepala Badan Intelijen Negara Budi Gunawan.

Tidak hanya bendera, di Bandara Internasional Ninoy Aquino yamg terletak di kota Pasay juga terpasang sejumlah spanduk mengenai penyelenggaraan KTT ASEAN. Pada spanduk itu terpasang foto-foto dengan wajah-wajah orang Indonesia, salah satunya pasangan Abang None Jakarta. Pasangan Abang None yang sedang menari itu terlihat sebagai latar belakang utama promosi penyelenggaraan KTT ASEAN. Tidak jelas di mana momen tersebut diabadikan sebagai foto.

Begitu menginjak kota Manila tadi pagi, penulis kerap mendengar kata-kata yang mirip bahasa Indonesia. Kata-kata itu antara lain ”kanan”, ”mata”, ”murah”, ”mahal”, ”pintu”, dan ”muka”. Melly Ann, pegawai Kedutaan Besar RI di Manila yang juga warga Filipina, mengatakan, ada banyak kesamaan kata antara bahasa Tagalog dan bahasa Indonesia.

Bahasa Tagalog adalah bahasa resmi negara Filipina. Bahasa ini masih mempunyai hubungan keluarga dengan bahasa-bahasa di Indonesia (Kalimantan dan Sulawesi Utara-Gorontalo) dan Malaysia (Sabah). (NDY)