Ia juga mengungkapkan, kunjungannya kali ini untuk memenuhi undangan Presiden Mesir Abdel Fattah el-Sisi, Imam Besar Al-Azhar Sheikh Ahmed al-Tayeb, dan Pemimpin Kristen Koptik Tawadros II. Sehari menjelang keberangkatan ke Mesir, Paus Fransiskus melalui akun Twitter-nya juga menegaskan, dirinya akan mengunjungi Mesir sebagai utusan perdamaian.
Kunjungan Paus Fransiskus ke Mesir merupakan kunjungan kedua bagi pemimpin tertinggi Gereja Katolik setelah kunjungan Paus Johannes Paulus II ke negara itu pada 24 Februari 2000.
Jalan-jalan yang dilalui Paus Fransiskus setelah keluar dari bandara berhiaskan bendera Vatikan dan Mesir. Paus langsung menuju Istana Negara Ettihadiyah dan disambut Presiden Sisi. Demikian dilaporkan wartawan Kompas, Musthafa Abd Rahman, dari Kairo, Mesir.
Jalan Oraba dan Salah Salem, yang menghubungkan Bandara Internasional Kairo dan pusat kota, sudah disterilkan dari kendaraan yang biasa parkir di sepanjang jalan itu, sejak Rabu. Helikopter militer terbang rendah di atas kota Kairo, khususnya area bandara. Otoritas Mesir melarang semua kendaraan berhenti atau parkir di sepanjang jalan yang akan dilalui Paus Fransiskus selama kunjungannya di Mesir.
Di Istana Ettihadiyah, Paus Fransiskus dan Presiden Sisi menyaksikan upacara penyambutan secara militer. Setelah itu, Sisi mengajak Paus Fransiskus dan rombongan ke ruang pertemuan istana guna membuka pembicaraan soal hubungan bilateral Mesir-Vatikan dan situasi kawasan Timur Tengah, terutama terkait perang melawan gerakan dan pemikiran radikal di kawasan itu.
Kunjungan Paus Fransiskus ke Mesir berlangsung kurang dari tiga pekan setelah serangan bom atas dua gereja kaum Kristen Koptik di kota Tanta dan Alexandria. Serangan ganda atas Gereja Santo Markus di kota pantai Alexandria—sekitar 225 kilometer barat laut kota Kairo—dan Gereja Magirgis di kota Tanta— sekitar 100 kilometer utara kota Kairo)—pada 9 April lalu itu menewaskan 45 orang.
Bertemu Imam Al-Azhar
Seusai bertemu Presiden Sisi, Paus Fransiskus langsung menemui Imam Besar Al-Azhar Sheikh Ahmed al-Tayyeb di kantor Imam Besar Al-Azhar. Imam Besar Al-Azhar adalah tokoh ulama Sunni yang dihormati di dunia Arab dan Islam.
Bersama Sheikh Ahmed al-Tayeb, Paus Fransiskus menuju gedung konferensi di Distrik Nasr City, Kairo, untuk menghadiri acara penutupan konferensi perdamaian internasional. Pada acara tersebut, Paus Fransiskus dan Imam Besar Al-Azhar menandatangani dokumen bersama tentang seruan perdamaian.
Paus meminta para imam terkemuka di Mesir agar mendidik murid-murid menolak kekerasan atas nama Tuhan dan menyebarkan perdamaian, dialog, dan rekonsiliasi—bukan menebar konflik. ”Mari kita katakan sekali lagi dengan tegas dan jelas ’Tidak!’ pada setip bentuk kekerasan, balas dendam, dan kebencian atas nama agama atau atas nama Tuhan,” kata Paus dalam konferensi.
Seusai menghadiri acara konferensi, Paus Fransiskus mengadakan pertemuan dengan Pemimpin Kristen Koptik Tawadros II di kompleks Gereja Magirgis di Distrik Abbasia, Kairo.
Tawadros II mendampingi Paus Fransiskus mengunjungi Gereja St Petrus dan St Paulus di Distrik Abbasia, yang menjadi sasaran serangan kaum radikal, Desember lalu. Serangan tersebut membawa korban 25 tewas.
Profesor Ilmu Politik pada Universitas Amerika di Kairo (UAC), Noha Baker, mengatakan, kunjungan Paus Fransiskus ke Mesir kali ini membawa pesan tentang pentingnya posisi Mesir dalam aksi perang melawan pemikiran dan gerakan radikal saat ini. Menurut dia, posisi Mesir sangat penting bagi Paus Fransiskus mengingat Mesir adalah tempat tinggal komunitas Kristen terbesar dan tertua di Timur Tengah, yakni kaum Kristen Koptik. (AP/REUTERS/SAM)
Editor:
Bagikan
Kantor Redaksi
Menara Kompas Lantai 5, Jalan Palmerah Selatan 21, Jakarta Pusat, DKI Jakarta, Indonesia, 10270.
Tlp.
+6221 5347 710
+6221 5347 720
+6221 5347 730
+6221 530 2200
Kantor Iklan
Menara Kompas Lantai 2, Jalan Palmerah Selatan 21, Jakarta Pusat, DKI Jakarta, Indonesia, 10270.