Taiwan Dekati Asia Tenggara

TAIPEI, KOMPAS — Pemerintah Taiwan sejak tahun lalu mencanangkan akan memberikan perhatian besar pada wilayah Asia Tenggara. Berbagai kebijakan akan dikerahkan untuk memudahkan pebisnis Taiwan menanamkan investasi di kawasan tersebut. Sebaliknya, Taiwan juga mulai memudahkan warga Asia Tenggara yang hendak berbisnis atau membuka usaha di wilayah Taiwan. Semua kemudahan ini merupakan bagian dari kebijakan anyar Presiden Taiwan Tsai Ing-wen, yaitu Kebijakan Selatan Baru atau "New South Bound Policy". Deputi Menteri Dewan Urusan China Daratan Chiu Chui-cheng, Selasa (2/5), di kantornya, di Taipei, mengatakan, Kebijakan Selatan Baru bukan pengganti kebijakan Taiwan selama ini terhadap China Daratan. Kebijakan Selatan Baru merupakan bagian dari penyesuaian Taiwan terhadap dinamika yang berkembang dalam beberapa waktu terakhir, yakni meningkatnya potensi wilayah selatan, mulai dari kawasan Asia Tenggara, Asia Selatan, hingga Australia dan Selandia Baru.Tak hanya ekonomiDeputi Direktur Jenderal Biro Perdagangan Luar Negeri Kementerian Urusan Ekonomi David Hsu menjelaskan, Kebijakan Selatan Baru tidak hanya meliputi ekonomi. "Taiwan tidak ingin sekadar menanamkan investasi, lalu pulang," ujarnya, sebagaimana dilaporkan wartawan Kompas, A Tomy Trinugroho, dari Taipei.Kebijakan baru itu memiliki tujuan jangka panjang, yakni membuat Taiwan lebih terintegrasi dengan wilayah selatan, termasuk kawasan Asia Tenggara. Oleh karena itu, menurut David, kegiatan yang berpusat pada hubungan antarwaga negara (people to people), seperti perluasan pemberian beasiswa, tengah didorong oleh Pemerintah Taiwan. Menteri Urusan Kebijakan Selatan Baru John Chen-Chung Deng menyebutkan, belum ada target kuantitatif dalam penyusunan program kebijakan tersebut. Satu hal yang pasti, di bidang ekonomi, Pemerintah Taiwan akan menyediakan bantuan informasi mengenai kondisi setiap negara di kawasan Asia Tenggara agar pebisnis Taiwan yang hendak berinvestasi di wilayah itu dapat memiliki pengetahuan yang memadai.