logo Kompas.id
InternasionalUzbekistan, Jalur Sutradi Asia...
Iklan

Uzbekistan, Jalur Sutradi Asia Tengah

Oleh
· 3 menit baca

Reghistan Square, dengan bangunan semacam gapura dan pilar-pilar tinggi, berdiri megah menyambut wisatawan. Gapura dan pilar dengan hiasan motif berwarna biru dan kuning itu bisa dibilang alun-alun tercantik di dunia. Terdaftar sebagai Situs Warisan Dunia UNESCO, Reghistan Square adalah salah satu situs wisata andalan kota Samarkand. Situs ini seolah mengucap, "Selamat Datang di Uzbekistan".Itu salah satu destinasi wisata yang disuguhkan dalam tayangan video Kementerian Pariwisata Uzbekistan yang dipresentasikan Ketua Komite Nasional Pengembangan Pariwisata Republik Uzbekistan Anvar Sharapov, di Jakarta, Senin (1/5). Menurut Sharapov, Uzbekistan-yang juga merupakan jalur sutra di Asia Tengah-memiliki banyak potensi pariwisata. Presiden baru Uzbekistan, Shavkat Mirziyoyev, menyadari potensi besar itu. Banyak tempat wisata religius atau tempat suci untuk kaum Muslim dan agama lain, seperti Buddha, yang bisa dikunjungi di Uzbekistan. Yang menarik, seperti di Indonesia, populasi di Uzbekistan sangat beragam. Ada 100 etnik atau suku bangsa yang hidup di sana. Sebanyak 88 persen warga Uzbekistan adalah penganut Islam Sunni, sisanya adalah penganut Kristen, Katolik, Buddha, Yahudi, dan lain-lain. Kedatangan Sharapov, yang juga Menteri Pariwisata Uzbekistan, menjalin kerja sama dengan agen-agen perjalanan di Indonesia guna promosi wisata ziarah di Uzbekistan berkaitan dengan sejarah Islam. "Saya akan menyambut langsung turis-turis Indonesia yang akan berkunjung ke Uzbekistan setelah bulan Ramadhan nanti. Rombongan turis Indonesia akan menyewa pesawat menuju Uzbekistan," kata Sharapov. Maskapai Uzbekistan Airways baru mempunyai jalur penerbangan terdekat dengan Indonesia melalui rute Tashkent ke Kuala Lumpur, Malaysia, dan Singapura. Menurut Duta Besar Uzbekistan untuk Indonesia Shavkat Jamolov, kini sedang diupayakan penerbangan langsung dari Jakarta ke Tashkent.Selain Samarkand dan Tashkent, wisatawan juga bisa mengunjungi wilayah-wilayah menarik lainnya, seperti Shakhrisabz, tempat Masjid Kok-Gumbaz; dan juga kota Bukhara, salah satu kota tertua di dunia. Banyak masjid dan makam suci di kota ini. Kota Khiva juga menarik karena terdapat budaya oriental di salah satu kota utama jalur sutra itu. Di Termez, wisatawan bisa menikmati kota terbesar pada masa Kekaisaran Kushan. Terdapat batu kuno besar peninggalan Buddha yang menjadi tempat ziarah kaum Buddhis. Selain kota-kota tua dan peninggalan sejarah, wisatawan juga bisa menikmati indahnya alam Uzbekistan, seperti air terjun, goa, gunung, sungai, danau, dan padang pasir yang luas. Kebudayaan yang beraneka ragam, seni yang unik, tradisi yang menarik, makanan lokal yang menggugah selera, bisa menjadi magnet pariwisata Uzbekistan. "Kami memiliki goa yang ada mata air untuk menyembuhkan mereka yang menderita diabetes atau asma," ujar Sharapov. Untuk mempermudah wisatawan Indonesia memperoleh visa Uzbekistan, Kedutaan Besar Uzbekistan buka 24 jam guna melayani permohonan visa. (LOK)

Editor:
Bagikan
Logo Kompas
Logo iosLogo android
Kantor Redaksi
Menara Kompas Lantai 5, Jalan Palmerah Selatan 21, Jakarta Pusat, DKI Jakarta, Indonesia, 10270.
+6221 5347 710
+6221 5347 720
+6221 5347 730
+6221 530 2200
Kantor Iklan
Menara Kompas Lantai 2, Jalan Palmerah Selatan 21, Jakarta Pusat, DKI Jakarta, Indonesia, 10270.
+6221 8062 6699
Layanan Pelanggan
Kompas Kring
+6221 2567 6000