logo Kompas.id
InternasionalAntara Moon Jae-in dan Ahn...
Iklan

Antara Moon Jae-in dan Ahn Cheol-soo

Oleh
· 3 menit baca

Menjelang pemungutan suara pemilihan presiden Korea Selatan pada Selasa (9/5) ini, ada dua nama yang menguat, yakni Moon Jae-in dan Ahn Cheol-soo. Popularitas mereka berada di dua posisi teratas dari belasan kandidat yang mengikuti pilpres. Keduanya sama-sama berasal dari kubu liberal. Pilpres Korsel 2017 diadakan untuk mencari pengganti Park Geun-hye yang dilengserkan dari jabatan presiden setelah terlibat skandal penyuapan. Berbeda dengan Moon dan Ahn yang beraliran liberal, mantan Presiden Park berasal dari kubu konservatif. Moon dan Sunshine PolicyHingga menjelang pemungutan suara pada Selasa ini, kandidat paling kuat ialah Moon (64). The New York Times menulis, jika Moon terpilih sebagai presiden, kubu konservatif takut ia akan menghidupkan kembali Kebijakan Sinar Matahari (Sunshine Policy). Warga Korsel tidak asing dengan Sunshine Policy yang diperkenalkan sejak 1998. Kebijakan ini intinya berupaya membangun rasa percaya Korea Utara melalui berbagai kegiatan investasi dan dialog. Presiden Roh Moo-hyun (2003-2008) dan Kim Dae-jung (1998-2003) merupakan pendukung Kebijakan Sinar Matahari. Kubu konservatif menolak kebijakan tersebut karena dinilai hanya bersifat memberikan bantuan keuangan kepada Korut sehingga negara itu bisa memiliki nuklir. Pernah bekerja di pemerintahan Roh, kandidat Moon memang dipandang sebagai "replika" dari mantan presiden yang telah wafat itu. Dulu, Roh menyatakan tak akan pernah mau "menjilat Amerika Serikat".Dalam sebuah buku yang dipublikasikan pada Januari, Moon menyatakan, Korsel seharusnya belajar untuk mengatakan tidak kepada AS. Kandidat pilpres 2012 ini juga menentang sistem anti-rudal yang dikenal sebagai Terminal High Altitude Area Defense (THAAD). Ahn dan perusahaan perangkat lunakAhn Cheol-soo (55) semula juga menentang THAAD. Namun, ia kemudian mengubah sikapnya dan mengungkapkan bahwa mengubah perjanjian begitu saja adalah perbuatan yang tidak bertanggung jawab. Perubahan ini dilihat sebagai upaya Ahn untuk memikat kubu konservatif yang mendukung pengerahan THAAD.Sistem anti-rudal THAAD dibuat oleh AS. Dipasang di Korsel guna mengantisipasi kemungkinan serangan rudal oleh Korut, THAAD membuat China berang karena memiliki jangkauan hingga ke wilayah negara itu. Ahn dulu adalah dokter. Ia kemudian mendirikan perusahaan pembuat perangkat lunak, AhnLab, yang berkembang menjadi bisnis raksasa. Pada 2012, Ahn mengundurkan diri dari pemilihan presiden. Ia kemudian menyampaikan dukungannya kepada Moon. Pilpres ini akhirnya dimenangi oleh Park.Menjelang pemungutan suara hari ini, kandidat lain, Hong Joon-pyo, membayangi Ahn. Berbeda dengan Ahn ataupun Moon, kandidat Hong berasal dari kubu konservatif. Popularitas Hong sulit bertambah gara-gara pengakuannya pada tahun 2005 bahwa dirinya "membantu" temannya yang berusaha memerkosa seorang perempuan. Usaha pemerkosaan ini akhirnya gagal. Peran Hong saat itu ialah membantu mencarikan bahan zat perangsang yang oleh temannya dicampurkan ke dalam minuman. (ATO)

Editor:
Bagikan
Logo Kompas
Logo iosLogo android
Kantor Redaksi
Menara Kompas Lantai 5, Jalan Palmerah Selatan 21, Jakarta Pusat, DKI Jakarta, Indonesia, 10270.
+6221 5347 710
+6221 5347 720
+6221 5347 730
+6221 530 2200
Kantor Iklan
Menara Kompas Lantai 2, Jalan Palmerah Selatan 21, Jakarta Pusat, DKI Jakarta, Indonesia, 10270.
+6221 8062 6699
Layanan Pelanggan
Kompas Kring
+6221 2567 6000