logo Kompas.id
InternasionalBom Bunuh Diri Tewaskan 25...
Iklan

Bom Bunuh Diri Tewaskan 25 Orang

Oleh
· 2 menit baca

ISLAMABAD, JUMAT — Ledakan bom, Jumat (12/5), menghantam iring-iringan mobil yang membawa Wakil Ketua Senat Pakistan Abdul Ghafoor Haideri. Sedikitnya 25 orang tewas dan 30 warga lainnya mengalami luka-luka.Haideri lolos dari serangan maut itu meski mobil yang ditumpanginya hancur. Kelompok teroris Negara Islam di Irak dan Suriah (NIIS) mengaku bertanggung jawab terhadap serangan bom bunuh diri ini. Pernyataan NIIS muncul melalui kantor berita Amaq yang menyebutkan pelaku mengenakan jaket berbahan peledak.Upacara kelulusanLedakan terjadi ketika rombongan Haideri meninggalkan sebuah madrasah di Mastung, Provinsi Baluchistan, sekitar satu jam dari ibu kota Quetta. Haideri dan rombongan saat itu selesai menghadiri upacara kelulusan siswa yang berasal bukan saja dari Pakistan, melainkan juga dari Afganistan, Banglades, dan China."Syukurlah, saya masih hidup. Ledakan itu muncul tiba-tiba. Pecahan kaca menghantam muka saya. Saya terluka, tetapi selamat," tutur Haideri.Sejumlah penumpang yang selamat membantu petugas untuk mengangkut jenazah. Sebagian besar jasad korban sudah tidak berbentuk lagi.Perdana Menteri Pakistan Nawaz Sharif mengutuk serangan bom itu. Ia meminta otoritas setempat memberikan perawatan terbaik kepada para korban yang mengalami luka-luka. Menurut pejabat setempat, Munir Raisani, jumlah korban tewas mencapai 25 orang dan ada lebih dari 30 orang, termasuk sejumlah polisi, yang terluka. Sebagian di antara mereka berada dalam kondisi kritis.Target seranganHaideri adalah pejabat tinggi Jamiat Ulema-e-Islam (JUI-F), salah satu partai politik terkuat di Pakistan. Pada masa lalu, JUI-F beberapa kali menjadi target serangan kelompok Taliban meski para pemimpin mereka sering menjadi negosiator antara Taliban dan Pemerintah Pakistan.Pakistan sejak 2004 terus berupaya melawan radikalisme dan pemberontakan di wilayah Baluchistan yang kaya mineral. Sudah ratusan tentara dan anggota kelompok militan yang tewas dalam konflik ini.Baluchistan merupakan provinsi terbesar dari empat provinsi di Pakistan serta berbatasan dengan Iran dan Afganistan. Meski provinsi itu kaya mineral, hampir sebagian besar penduduk Baluchistan yang berjumlah tujuh juta orang hidup dalam kemiskinan. Pemberontakan yang dilakukan para militan di Baluchistan dilatarbelakangi rasa diperlakukan tidak adil. Warga tidak memperoleh keuntungan yang memadai dari sumber daya alam mineral dan gas yang dikeruk oleh pemerintah.Namun, sejumlah inisiatif pembangunan dan perdamaian yang dilancarkan otoritas Pakistan telah mengurangi tingkat kekerasan di wilayah itu. Inisiatif tersebut, antara lain, berupa proyek infrastruktur Koridor Ekonomi China-Pakistan yang membuka jalan dari China ke Laut Arab melalui pelabuhan di Gwadar, Balochistan.(AP/AFP/REUTERS/MYR)

Editor:
Bagikan
Logo Kompas
Logo iosLogo android
Kantor Redaksi
Menara Kompas Lantai 5, Jalan Palmerah Selatan 21, Jakarta Pusat, DKI Jakarta, Indonesia, 10270.
+6221 5347 710
+6221 5347 720
+6221 5347 730
+6221 530 2200
Kantor Iklan
Menara Kompas Lantai 2, Jalan Palmerah Selatan 21, Jakarta Pusat, DKI Jakarta, Indonesia, 10270.
+6221 8062 6699
Layanan Pelanggan
Kompas Kring
+6221 2567 6000