logo Kompas.id
InternasionalRodriguez, Ibu yang Gigih...
Iklan

Rodriguez, Ibu yang Gigih Mencari Orang Hilang

Oleh
· 2 menit baca

Miriam Rodriguez adalah simbol perjuangan melawan kartel narkoba. Ia merupakan seorang ibu di Meksiko yang kehilangan anak perempuan karena diculik kartel narkoba. Rodriguez akhirnya menemukan anaknya, tetapi sudah dalam keadaan meninggal. Rodriguez lalu tak tinggal diam. Ia terus bergerak mencari mereka yang hilang dan berhadapan dengan para pelaku kejahatan narkoba hingga akhirnya Rodriguez juga tewas dibunuh. Rodriguez, yang mendedikasikan diri untuk mencari warga yang hilang di Negara Bagian Tamaulipas, Meksiko utara, tewas ditembak sejumlah pria, Rabu (10/5) lalu. Rodriguez tewas saat dalam perjalanan menuju rumah sakit. Para pelaku menembaknya beberapa kali, bertepatan dengan peringatan Hari Ibu di Meksiko. Penembakan terjadi di rumah Rodriguez di Tamaulipas, wilayah yang dikuasai geng narkoba. Sebelum meninggal, Rodriguez menggalang 600 keluarga di Meksiko. Mereka bersama-sama aktif mencari kerabat yang hilang akibat diculik kartel-kartel narkoba.Kegagalan pemerintahKomisi Hak Asasi Nasional Meksiko (CNDH) mengecam pembunuhan Rodriguez. Kematian Rodriguez dinilai mereka sebagai bentuk kegagalan pemerintah menjamin keamanan publik, sekaligus mencegah pelanggaran hak asasi atas aktivis pejuang HAM. Comunidad Ciudadana, kelompok masyarakat sipil yang berkomitmen untuk mencari warga yang hilang, menyatakan, setelah anak perempuannya hilang pada 2014, Rodriquez mulai melakukan pencarian sendiri. Ia akhirnya menemukan jasad anaknya di San Fernando, Tamaulipas. Beberapa bulan kemudian, dia memperingatkan pejabat mengenai pelaku-pelaku kejahatan tersebut. Jaksa Agung Tamaulipas Irving Barrios mengatakan, pemerintah negara bagian berupaya melindungi Rodriguez. Mereka mengirim polisi untuk berpatroli ke rumahnya tiga kali sehari. Menurut Barrios, sembilan orang telah diseret ke meja hijau karena terlibat penculikan dan pembunuhan putri Rodriquez. 30.000 orang hilangBanyak warga Meksiko hilang. Kasus-kasus ini umumnya terkait dengan kekerasan narkoba. Jumlah warga yang hilang meningkat hingga mencapai 30.000 orang pada akhir 2016. Khusus di Tamaulipas, tercatat 5.563 warga hilang. Menurut CNDH, angka ini tertinggi untuk ukuran negara bagian.Comunidad Ciudadana meminta Perserikatan Bangsa-Bangsa dan Komisi Hak Asasi Manusia InterAmerican untuk membantu pejuang hak asasi di Tamaulipas. Alasan mereka, pemerintah negara bagian dan pemerintah federal tak mampu memberikan perlindungan. Lebih dari 100.000 orang juga telah tewas dalam kekerasan terkait dengan narkoba di Meksiko. "Meksiko menjadi tempat sangat berbahaya bagi mereka yang mencurahkan hidup guna mencari warga yang hilang," kata Erika Guevara-Rosas, Direktur Amnesty International untuk Amerika. "Mereka harus mencari anggota keluarga yang hilang karena pemerintah lalai," ungkap Guevara. (REUTERS/LOK)

Editor:
Bagikan
Logo Kompas
Logo iosLogo android
Kantor Redaksi
Menara Kompas Lantai 5, Jalan Palmerah Selatan 21, Jakarta Pusat, DKI Jakarta, Indonesia, 10270.
+6221 5347 710
+6221 5347 720
+6221 5347 730
+6221 530 2200
Kantor Iklan
Menara Kompas Lantai 2, Jalan Palmerah Selatan 21, Jakarta Pusat, DKI Jakarta, Indonesia, 10270.
+6221 8062 6699
Layanan Pelanggan
Kompas Kring
+6221 2567 6000